Kamis, 18 November 2010

Doa tulus dari hati yang terluka


ادْعُواْ رَبَّكُمْ تَضَرُّعاً وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: “Mohonlah (berdoalah) kamu kepada Tuhanmu dengan cara merendahkan diri dan cara halus, bahwasannya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas; dan janganlah kamu berbuat kebinasaan di bumi (masyarakat) setelah la baik; dan mohonlah (berdoalah) kamu kepada Allah dengan rasa takut dan loba (sangat mengharap); bahwasannya rahmat Allah itu sangat dekat kepada orang-orang, yang ihsan (Iman kepada Allah dan berbuat kebajikan).


Postingan kali ini, lagi-lagi di inspirasi oleh pengalaman penulis,

Kamis 18 November 2010, jogja

Belum lama, sejak terjadinya erupsi gunung Merapi yang begitu dahsyatnya, jogja menjadi salah satu tempat mengungsi. ada banyak tempat sebenarnya, salah satunya adalah di Pogung Rejo, tepatnya di SD Negeri Pogung Rejo . Tidak ada yang spesial dari posko pengungsian itu, tidak pernah terliput media, hanya posko pengungsian kecil, tidak lebih dari sekitar 200-an orang yang mengungsi di posko itu. kejadian yang menginspirasi penulis memang berasal dari salah satu pengungsi di tempat tersebut, namun tidak bertempat di posko itu, sekitar 200 meter dari posko tersebut, Masjid al ashri Pogung Rejo

17.45

sudah saatnya Sholat Maghrib di daerah Jogja. Pengen mencari sensasi, penulis menuju masjid yang letaknya tidak paling dekat dengan kost,aneh. hal ini berakibat penulis jadi telat sholat-nya, dan dapat tempat yang belakang sendiri.
setelah selesai sholat maghrib, penulis terkesima dengan seorang anak laki-laki, ya sekitar kelas 2 sd...
dengan begitu khusyuk-nya dia berdoa...
dengan begitu merdu-nya dia memohon kepada Rabb-nya...



anak kecil itu begitu khusyuk dalam doa-nya...
anak kecil itu mengulanginya lagi...
dan lagi...
memohon keselamatan,
memohon masa depan yang cerah,
ahhhh....
lantunan doa yang begitu lembut itu keluar dari anak kecil yang begitu mencintai Rabb-nya dan Orang Tua-nya...

hingga ketika anak kecil itu ditanya,
"darimana Dek?"
"dari pengungsian Mas"
"kesini bareng siapa?"
"sendiri Mas"

subhanallah...
dalam keadaan yang serba tidak menentu seperti ini,Merapi yang terus bergejolak...
anak kecil tadi memberi contoh langsung kepada penulis untuk bersandar kepada Nya...
Iya, hanya kepada Nya, Rabb semesta alam kita harus bersandar...

"doa tulus dari hati yang terluka, sungguh Dia memiliki obat untuk hati yang paling ampuh"

4 komentar:

  1. subhanallah, aku merinding

    inikah postingan yang kamu maksud syad??

    BalasHapus
  2. iyo...cacat habis bahasane, jane meh ra tak post,tapi bacut kanda koe..hehe

    BalasHapus
  3. wehehe
    apik kok.
    Lanjutkan!
    kalo ada kisah inspiratif lainnya, jangan sungkan berbagi yaa..

    BalasHapus
  4. sebenere ada banyak sekali acha ,,,karena emang kalau di jalan ketemu sama orang yang terlihat spesial biasanya saya sapa..hehehe..

    apalagi kalau lagi nongkrong di angkringan..banyak cerita dari mereka yang hidup di jalanan dan di malam hari =)

    BalasHapus