Kamis, 31 Maret 2011

New Entry, Praktikum dan Penelitian


Eaa...sekarang daripada blog isinya kurang berbobot, aku mau nambahin artikel tentang percobaan-percobaan yang udah aku lakuin ataupun yang akan aku lakuin...simpel saja tujuannya, buat membantu orang-orang yang sekedar ingin tau...dan kemudian bisa dilanjutkan dengan diskusi-diskusi yang lebih tentu saja akan menambah pengetahuan kita bersama...hore...

tapi gag sekarang ya, sekarang masih sibuk sangat mempersiapkan UTS..hehe..

doakan UTS ane berhasil...

^.^


Sabtu, 26 Maret 2011

From This moment

Ini cerita, tentang hati...

Sebuah harapan, yang harus diwujudkan...

Sebuah harapan, yang walaupun begitu sulit...dia harus diwujudkan...


menjadikan kejadian ini, untuk semakin mengejar harapan itu...

susah memang...

namun, harus tetap semangat....hehe

#galau detected

Sabtu, 19 Maret 2011

Wahai Bunda, Aku Akan Kembali ke Pangkuanmu

Syaikh Abdurrozzaq hafizohullah sepekan yang lalu bercerita tentang seorang yang sudah tua yang ditemuinya di pantai jompo, orang tua tersebut mengeluh tentang anaknya yang sudah bertahun-tahun tidak menjenguknya….

Tentunya ini adalah bentuk durhaka kepada orang tua.

berikut ini adalah sebuah syair yang semoga menggugahkan hati kita untuk sering-sering menjenguk atau minilah jika kita jauh dari mereka agara sering menelpon mereka.

AKU AKAN KEMBALI KEPANGKUANMU WAHAI IBUNDA

لَسِوْفَ أَعُوْدُ يَا أُمِّي … أُقَبِّلُ رَأْسَكِ الزَّاكِي

Aku akan kembali wahai ibunda … untuk mencium keningmu yang suci

أَبُثُّكِ كُلَّ أَشْوَاقِي… وَأَرْشُفُ عِطْرَ يُمْنَاكِ

Aku akan menumpahkan seluruh kerinduanku dan aku akan menghirup wanginya tangan kananmu

أُمَرِّغُ فِي ثَرَى قَدَمَيْكِ… خَدِّي حِيْنَ أَلْقَاكِ

Aku akan menghamparkan pipiku di pasir yang ada di kedua kakimu jika bertemu denganmu ibunda

أُرَوِّي التُّرْبَةْ مِنْ دَمْعِي… سُرُوْرًا فِي مُحَيَّاكِ

Aku akan membasahi tanah dengan air mataku… karena gembira bertemu denganmu ibunda

فَكَمْ أَسْهَرْتِ مِنْ لَيْلٍ… لِأَرْقُدَ مِلْءَ أَجْفَانِي

Betapa sering engkau terhalang dari tidur malam agar aku tidur dengan pulas menutup pelupuk mataku

وَكَمْ أَظْمَئْتِ مِنْ جَوْفٍ… لِتُرْوِيْنِي بِتَحْنَانِي

Betapa sering lehermu kering kehausan untuk bisa menghilangkan dahagaku dengan kelembutan dan kasih sayangmu

وَيَوْمَ مَرِضْتُ لاَ أَنْسَى … دُمُوْعًا مِنْكِ كَالْمَطَرِ

Dan pada hari tatkala aku sakit.. tidak akan aku lupakan air matamu yang mengalir seperti derasnya hujan

وَعَيْنًا مِنْكَ سَاهِرَةً … تَخَافُ عَلَيَّ مِنْ خَطْرٍ

Dan tidak akan aku lupakan matamu yang bergadang menahan ngantuk karena mengkhawatirkan aku

وَيَوْمَ وَدَاعِنَا فَجْرًا … وَمَا أَقْسَاهُ مِنْ فَجْرِي

Hari itu dimana kita berpisah di pagi hari… sungguh itu adalah pagi yang sangat menyedihkan bagiku

يَحَارُ الْقَوْلُ فِي وَصْفِ … الَّذِي لاَقَيْتِي مِنْ هَجْرِي

Kata-kata tidak mampu mengungkapkan kesedihanmu akibat kepergianku

وَقُلْتِ مَقَالَةً لاَ زِلْتُ … مُدَّكِرًا بِهَا دَهْرِي

Dan engkau mengutarakan suatu perkataan kepadaku yang selalu ingat sepanjang kehidupanku :

مُحَالٌ أَنْ تَرَى صَدْرًا … أَحَنَّ عَلَيْكَ مِنْ صَدْرِي

Tidak mungkin engkau akan mendapatkan dada yang lebih lembut dan sayang kepadamu daripada dadaku

بِبِرِّكِ يَا مُنَى عُمْرِي … إِلَهُ الْكَوْنِ أَوْصَانِي

Allah pemilik alam semesta ini telah berwasiat kepadaku untuk berbakti kepadamu hingga akhir hayatku

رِضَاؤُكِ سِرُّ تَوْفِيْقِي … وَحُبُّكِ وَمْضُ إِيْمَانِي

Keridhoanmu merupakan kuci kesuksesanku… dan mencintaimu adalah cahaya keimananku

وَصِدْقُ دُعَائِكِ انْفَرَجَتْ … بِهِ كُرَبِي وَ أَحْزَانِي

Dengan ketulusan doamu maka sirnalah kesulitan dan kesedihanku

وِدَادُكِ لاَ يُشَاطِرُنِي … بِهِ أَحَدٌ مِنَ الْبَشَرِ

Kecintaanku tulus kepadamu tidak akan terbagi kepada seorangpun

فَأَنْتِ النَّبْضُ فِي قَلْبِي … وَأَنْتِ النُّوْرُ فِي بَصْرِي

Ibunda engkau menyertai gerakan hatiku… dan engkau adalah cahaya pandanganku

وَأَنْتِ اللَّحْنُ فِي شَفَتِي … بِوَجْهِكِ يَنْجَلِي كَدَرِي

Ibunda engkau adalah senandung yang menyertai lisanku… dengan memandangku maka hilanglah kegelisahanku

إِلَيْكِ أَعُوْدُ يَا أُمِّي … غَدًا أَرْتَاحُ مِنْ سَفَرِي

Aku akan kembali kepadamu wahai ibunda esok… dan aku akan beristirahat dari perjalanan jauhku

وَيَبْدَأُ عَهْدِيَ الثَّانِي … وَيَزْهُو الْغُصْنُ بِالزَّهْرِي

Maka aku akan memulai lembaran baru bersamamu ibunda… dan ranting-ranting pun akan terhias dengan bunga

Sumber:
Wahai Bunda, Aku Akan Kembali ke Pangkuanmu

Jumat, 18 Maret 2011

Ibu kita ternyata sering berbohong.. =(

" Seumur hidup kita menggendong orangtua di pundak kita, tidak akan bisa
membalas jasa-jasa orang tua kita "

Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan
membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah
ini justru sebaliknya.

Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini
justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat
sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling
indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang
anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja,
seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi
nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata :

"Makanlah nak, aku tidak lapar" ----------

KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu
senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap
dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi
untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar
dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk
disamping gw dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang
yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu
seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan
memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia
berkata :

"Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ----------

KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku,
ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk
ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk
menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari
tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan
gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Aku berkata
:"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.

" Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" ----------

KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi
ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu
yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama
beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah
selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah
disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak
dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat
ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu
sambil menyuruhnya minum.

Ibu berkata :"Minumlah nak, aku tidak haus!" ----------

KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap
sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu,
dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita
pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat
kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati
yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar
maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat
kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk
menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan
nasehat mereka,

Ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta" ----------

KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan
bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak
mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit
sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang
bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu
memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang
tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut.

Ibu berkata : "Saya punya duit" ----------

KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian
memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat
sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di
perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa
ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati,
bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku :

"Aku tidak terbiasa" ----------

KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung,
harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra
atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku
melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani
operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh
kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku
karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu
menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering.
Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit
sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan
tegarnya berkata :

"Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan" ----------

KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta
menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. Dari cerita di atas, saya
percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali
mengucapkan : " Terima kasih Ibu ! "

Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon
ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita
untuk berbincang dengan ayah ibu kita?

Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai
beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita
selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan
dengan pacar ('afwan yah nyindir yg pacaran), kita pasti lebih peduli
dengan pacar. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar, cemas
apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di
samping kita...??

Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas
apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah
bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan
kembali lagi...

Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita,

lakukanlah yang terbaik.


Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.



Menjawab tegas pertanyaan sinis, 'Apa sih enaknya naik gunung??"

Sering saya menemui orang yang belum pernah mendaki gunung,namun sudah sering komentar.
"Apa sih enaknya naik gunung? Buang waktu saja, udah naik turun lagi kurang kerjaan!!"

Hehe. Semakin banyak saja ya orang yang aneh??hehe. Belum pernah mencoba sesuatu, udah komentar dulu. Ya tentu saja, komentarnya bakal berbeda dengan keadaan yang sebenarnya.

Kalau Menurut saya, seorang pendaki gunung yang masih newbie, mendaki gunung itu memang sangat melelahkan. Sangat menguras tenaga, bahkan kaki masih saja pegal-pegal dua hari setelahnya.

Namun, ada sesuatu yang sangat indah yang tersimpan dari semua itu...


Terpaan angin yang begitu segar, yang begitu sejuk...

Rindangnya pepohonan yang begitu ramah...

Gemericik air sungai yang menentramkan...

Pemandangan yang akan membuat Anda berpikir

" Kalau dunia seperti ini, bagaimana Surga???"

dan yang tidak bisa dilupakan, persahabatan yang begitu indah...

dingin dingin bersama...

lelah lelah bersama...
Bersyukur bersyukur bersama...


Semuanya bersama =)



Tertarik Untuk Mendaki Gunung???


Ini ada beberapa Pemandangan....cekidooot...


Lawu (5) -Sumbing (4) -Merbabu(4)

















Rabu, 16 Maret 2011

Pelajaran Dasar Material Science untuk Kehidupan

Ketika Anda masih saja mengeluh tentang segala masalah dan problematika yang terus Anda hadapi...

Ketika Anda mulai mengumpat dan tidak percaya bahwa

" Yang Maha Kuasa menguji mu karena Dia menyanyangi mu"


Ketika Anda sudah benar-benar muak dengan segala masalah yang selalu saja berdatangan...


maka pesan saya adalah, Lihatlah Karbon!!!

Ha? serius? emang ada apa dengan karbon? apa spesialnya Karbon???

memang tiada yang spesial dari karbon, tiada harganya, namun. tahukah Anda, bahwa setelah melewati proses dengan tekanan dan temperatur yang super duper tinggi, karbon itu berubah menjadi diamond,permata.

sesuatu yang sangat berharga...menjadi sesuatu yang memiliki nilai yang luar biasa...

dan percayalah, bahwa semua ini, akan berakhir indah.

jauh lebih indah daripada diamond the sancy yang tak ternilai harganya...

=)

semangat!!!


*with high pressure and high temperature the beautiful diamond can made

terinspirasi dari staf terbaik bulan Februari





Kamis, 10 Maret 2011

Kami Bukan Perusak Lingkungan

Kami, seorang teknik kimia, memang merekayasa polimer menjadi plastik tetapi kami TIDAK PERNAH membuat Pulau Sampah, Kita TIDAK PERNAH dan TIDAK mau Membuat North Pacific Gyre.

Jangan salahkan kami yang menyediakan plastik untuk Anda.
Berceminlah.
Sebenarnya siapa yang salah disini.
Jangan katakan kami berhenti untuk menyelesaikan masalah sampah plastik ini.
Kami mencoba, terus mencoba
Tapi kami juga butuh Anda.
Untuk tidak terlalu sering mengunakan plastik. gunakan secukupnya. gunakan seminim mungkin.
Ganti peran kantong plastik dengan tas yang bisa lebih awet.
Berubahlah...demi lingkungan mu, jangan hanya salahkan kami...


Kami, seorang teknik kimia, tidak pernah ingin hutan hutan menjadi gundul.
Tidak Pernah ingin semua pohon di hutan berubah menjadi pulp, bahan baku kertas.
Tidak Pernah ingin memproduksi pulp,bahan baku kertas, hingga mencapai 1000 ton pertahun...

namun apa daya, Kalian memintanya...

Sebenarnya kita juga serba salah...

Entah sampai kapan, label bahwa seorang teknik kimia adalah perusak alam bertahan...


yang jelas, kini kami tidak hanya belajar untuk mengolah limbah...

tetapi, belajar bagaimana membuat proses yang bisa menghasilkan limbah seminimal mungkin...


*pusing belajar Teknik Keselamatan Lingkungan

Rabu, 09 Maret 2011

Hormati Orang Tua-mu

Ini hanyalah sebuah kisah inspiratif...
yang dengan itu semoga kita dapat mengambil banyak hikmah dan pelajaran...selamat membaca...


Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu dan anak mereka yang berusia 6 tahun. Tangan orangtua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu. Penglihatannya buram, dan cara berjalannya pun ringkih.

Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang orangtua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan matanya yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh ke bawah.

Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. ”Kita harus lakukan sesuatu,” ujar sang suami. ”Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk Pak Tua ini.”

Lalu, suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Di sana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring dan gelas, keduanya juga memberikan mangkuk kayu untuk si kakek.

Sering saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. Ada air mata yang tampak mengalir dari gurat keriput si kakek. Meski tak ada gugatan darinya. Tiap kali nasi yang dia suap, selalu ditetesi air mata yang jatuh dari sisi pipinya. Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi.
Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi semua kejadian itu setiap hari dalam diam. Suatu malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu. ”Kamu sedang membuat apa?” Anaknya menjawab, ”Aku sedang membuat meja kayu buat ayah dan ibu, untuk makan saat Aku sudah besar nanti. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu, dekat kakek biasa makan.” Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.

Jawaban itu membuat kedua orangtuanya begitu sedih dan terpukul. Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, airmata pun mulai bergulir dari kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orangtua ini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki. Setelah kejadian itu Mereka makan bersama di meja makan seperti semula. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama. Dan anak itu, tak lagi meraut untuk membuat meja kayu.

Renungan

Anak-anak adalah persepsi dari kita. Mata mereka akan selalu mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan. Mereka adalah peniru. Jika mereka melihat kita memperlakukan orang lain dengan sopan, hal itu pula yang akan dilakukan oleh mereka saat dewasa kelak.
Sahabat….sesering apakah kita menangis mendo’akan anak-anak kita agar tak terjerumus di lembah maksiat yang kini telah menembus seluruh lorong ruang dan waktu ?

Sesering apakah kita meratap memohon agar anak-anak kita memiliki benteng keimanan yang mampu menahan serangan pergaulan bebas dan narkoba yang telah merajalela ?

Sesering apakah kita menumpahkan air mata ini untuk anak-anak kita agar kelak mereka senantiasa memohonkan ampunan untuk kita ketika kita telah terlelap di alam penantian nanti ?
Seering apakah kita mengantar tidur malamnya dengan cerita-cerita indah penuh keteladanan ? dan keteladanan yang mana pula yang sering kita peragakan dihadapan mereka ?

Tiga hal yang akan abadi bersama kita sampai ajal kita datang nanti :
1. Amal Jariah ( Wakaf dan Sedekah )
2. Anak Yang Sholeh yang selama hidupnya selalu mendo’akan kita
3. Ilmu Yang Bermanfaat yang memberi dampak kebaikan kepada banyak orang

Menangislah, karena tumpahnya air mata kita karena takut kepada Allah kelak.


( dari sebuah iklan di Malaysia)

Selasa, 08 Maret 2011

Koalisi

Akhir-akhir ini, seringkali masalah koalisi diberitakan di media masa mengalahkan persoalan-persoalan yang lain.

kenapa??
Ya tentu saja hal itu merupakan hal yang penting, karena kalau menurut saya, pasti akan lebih enak bila bekerja dengan seseorang yang memiliki visi dan misi yang sama sehingga memiliki pandangan kedepan yang sama.

Bisa dibayangkan tidak bila negara ini dipimpin oleh orang-orang yang memiliki visi misi berbeda. Tentu akan lebih semrawut.

Namun,seringkali hal seperti ini (koalisi) diselewengkan. Koalisi yang alih-alih memiliki tujuan positif justru menimbulkan banyak hal negatif. Seakan-akan yang kuat yang menang, yang memiliki wakil banyak yang menang. Seperti Hukum Rimba saja.

Koalisi yang sebenarnya bertujuan untuk membangun bangsa dan negara ini, berubah fungsinya menjadi benteng pelindung bila melakukan kesalahan. Kembali pada hukum rimba. yang banyak yang menang.

Koalisi yang sebenarnya bertujuan untuk memajukan bangsa dan negara ini, berubah fungsinya menjadi inhibitor kemajuan bangsa dan negara ini. Kenapa? Karena pengambilan keputusan seakan-akan tidak bisa lepas dari unsur subjektifitas.

"keputusan terbaik adalah keputusan teman."

Kalau begini caranya, koalisi memiliki makna teman adalah segalanya. Atau dengan bahasa yang lebih sederhana:
Salah atau benar tetap benar. Keputusan baik maupun keputusan busuk tetap diambil.


Mungkin mereka yang ada di sana, di suatu tempat itu harus belajar bahwa:

" Teman yang baik itu tidak membenarkan apa yang kamu lakukan, tapi membuat kamu melakukan hal yang benar"



Jumat, 04 Maret 2011

Biarkan Hati Bicara

Tentang semua mimpi, yang saya rasa hilang sejak aku kehilangan-mu...

='(

saya tidak ingin seperti ini...

saya adalah pengejar mimpi...

saya akan mewujudkan mimpi saya...

saya harus mewujudkan mimpi saya...

Kaca Wanita


satu









penjelasan



Banyak perempuan itu tidak sadar bahwa dia itu terlalu banyak mengeluh..hehe..atau setidaknya mungkin karena terlalu perhatian dia terlalu sering membuat suatu hal yang kecil menjadi hal besar





Dua








Maniac Belanja



ini nih..salah satu kelebihan seorang perempuan daripada pria...
seorang perempuan itu biasanya memiliki pandangan yang sangat detail dan luas tentang yang namanya belanja...cari sepatu misalnya,wajar tuh kalau perempuan habis berjam-jam untuk membeli satu sepatu...




Terakhir






sampai sampai ada harzardous nya....hehehe




Postingan ini cuma bercanda ya...hehe