Sabtu, 29 Januari 2011

♦- I hope... - A letter from Mom and Dad }}

saya dapat video ini dari sebuah forum yang saya ikuti.
jujur waktu itu, saya tidak terlalu berminat dengan video ini, tapi setelah saya lihat. Subhanallah.

Jujur saya menangis.

memikirkan tentang kedua orang tua saya,

apakah saya sudah pantas di anggap menjadi anak yang berbakti kepada Orang Tua saya,

apakah saya akan dapat membantu Orang Tua saya ke syurga,

semuanya...

saya berpikir, masih banyak yang harus saya lakukan terhadap Orang Tua saya....

saya harus berpacu dengan waktu,
karena cepat atau lambat, salah satu dari kita akan di panggil-Nya...



Semoga kita dapat mengambil hikmah dari video yang singkat ini

Kamis, 27 Januari 2011

Padi Sahabat Selamanya,Upin Dan Ipin Original Video

Soundtrack liburan kali ini

galau

hanya tanya, tanpa jawaban.

Kenapa?

Kenapa?

Kenapa?

katakan apa yang ingin kau katakan, aku akan menjadi pendengar yang baik.

katakan apa yang ingin kau katakan, aku akan menerima dengan hati.


Rekam Perjalanan Kawah Putih, Ciwidey-Bandung

Kali ini penulis mau berbagi pengalaman tentang salah satu hobi penulis, yakni jalan-jalan murah, atau sering disebut backpacking.
Pada kesempatan kali ini, penulis mengunjungi Kawah Putih yang terletak di dekat kota Bandung. Kenapa harus kawah putih?? nah..kebetulan waktu itu, Senin 24 Januari 2011, penulis sedang ada acara di kampus ITB, yakni silaturahmi dan sharing antar Keluarga Mahasiswa Teknik Kimia UGM sama HIMATEK ITB. Perjalanan ini hampir sempat batal karena, Ketua HIMATEK ITB yang kebetulan satu alumni SMA dengan penulis, bilang kalau jalan menuju kawah putih sempet longsor dan Beliau mengusulkan ke tempat lain ( Tangkuban Perahu) namun setelah berbagai pertimbangan, kawah putih tetap menjadi pilihan kami.

Bus yang kita tumpangi dari Jogja mulai mengantar kita jalan-jalan di kota Bandung yang terkenal sama fashion-nya itu.Setelah lewat Jalan Riau yang tidak menyisakan tempat parkir untuk bus, akhirnya bu menuju ke Jalan Soekarno Hatta yang kebetulan juga ada factory outlet dan tempat makannya.

BERUNTUNG. kenapa???

Karena, Jalan Soekarno Hatta berada di Bandung Selatan, dekat dengan tempat Kawah Putih berada. Karena sejak perjalanan ke Bandung, penulis yang juga sebagai pengusul ide jalan-jalan ini cukup bingung juga bagaimana cara untuk sampai ke terminal Leuwi Panjang, terminal yang ada di Bandung Selatan. Dan terminal ini berada di dekat Jalan Soekarno Hatta.

BERUNTUNG.

Setelah berpamitan dengan teman-teman dan juga kru bus, penulis dan 2 teman penulis, Halim asal Jogja dan Yudhi asal Riau, memulai perjalanan. Sempet ragu juga awal-awal perjalanan, karena memang belum tau sama sekali dengan kota ini, takut tersesat, takut terhimpit waktu karena teman saya sudah pesan tiket pesawat ke Riau, Rabu jam 9 pagi..bisa rugi 800 ribu.haha. tapi dengan modal nekat kami memulai perjalanan ini.

Dari tempat pemberhentian bus, rumah makan ampera, kami jalan dulu mencari atm mandiri. jarak yang katanya cuma 500 meter, ternyata sekitar 2 KM.haha. parah "___". Perjalanan di lanjutkan menuju terminal Leuwi Panjang dengan angkutan umum. Sekitar 20 menit kemudian, kami menginjakkan kaki di terminal Leuwi Panjang, Bandung.

" malu bertanya sesat di jalan"

Peribahasa itu yang menjadi modal penulis untuk bertanya dan terus bertanya bagaimana caranya sampai terminal Ciwidey (nama yang asing di telinga maupun mulut penulis) dan akhirnya, ketemu juga colt dengan trayek terminal Leuwi Panjang- Ciwidey.

Perjalanan di colt terasa sangat menyesakkan. Kenapa? saya hitung-hitung ada 15 orang penumpang dalam 1 colt ini. "__" . tapi, bagaimanapun juga, tidak lebih dari 45 menit berada di dalam colt, penulis sudah tertidur dengan nyenyaknya.hehe. Penulis mulai terbangun setelah hawa dingin mulai memasuki colt. brrrr. jalan berkelok-kelok, pemandangan yang hijau mulai menyapa dan bercengkrama hingga kami sampai di terminal Ciwidey.



Kami sampai di terminal Ciwidey tepat saat Masjid Besar Ciwidey mengumandangkan adzan sholat maghrib. tanpa babibu, kami langsung menuju Masjid itu untuk sholat maghrib. selepas sholat maghrib, kami mulai menyusun siasat apakah akan menginap di Masjid atau cari losmen yang cukup terjangkau. jawabannya datang setelah sholat isya'. kami hanya diperbolehkan untuk tidur di serambi masjid itu, sempat tidak enak juga sama Bapak Bapak-nya yang sudah repot-repot menyediakan tikar, karena takut malah masuk angin, kami akhirnya memutuskan untuk numpang tidur di rumah warga.

Malam di Ciwidey kami gunakan untuk jalan-jalan di alun-alun yang letaknya tidak jauh dari tempat kami menginap, lumayan juga salah satu teman penulis dapat shal coklat yang lumayan bagus. ( kalau penulis memang sengaja tidak membeli shal, bukan berarti penulis tidak kedinginan, tapi penulis menunggu seseorang memberi penulis shal.hehe). Setelah jalan-jalan yang tidak terlalu lama, malam itu kami makan nasi goreng special.hehe. dan menuju ke rumah warga tempat kami menginap untuk beristirahat.



Pagi di Ciwidey dingin, tapi tidak cukup dingin untuk memadamkan semagat kita untuk mengambil air wudhu sekaligus mandi dan bersiap memulai petualangan hari ini. setelah berpamitan sama yang punya rumah, kami menyempatkan diri sarapan bubur ayam dan nasi kuning dulu yang cukup istimewa dengan daging ayam dan telur ayam-nya. dan kembali melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum.

Selama di angkutan umum, kami mendapatkan sedikit tekanan dari bapak pengemudi, karena teman saya salah bertanya "___" dengan kemampuan ngeles, akhirnya dapat juga menolak tawaran bapak pengemudi yang menawarkan harga 200 ribu buat ongkos pp menuju kawah putih. muke gile. jujur di saku ane hanya ada uang 250 ribu. padahal perjalanan masih panjaaang. sesampainya di gerbang kawah putih, lagi-lagi teman saya salah bertanya "___"..kami yang sebenarnya sudah tahu berapa ongkos yang harus dibayar kena pukul.hiks. ='(. sempet mau marah sama bapak itu, tapi mau bijimane lagi, takut kalau malah merusak agenda liburan kali ini.


Sesampainya disana, setelah sempet foto-foto dan 'membuang bekal' kami naik menuju kawah putih dengan ' ontang-anting'. Karena kebetulan kawah putih masih sepi, jadi mau tidak mau harus carter ontang anting untuk bertiga.



Perjalanan menuju puncak gunung Patuha menyenangkan. belokan belokan tajam. pemandangan indah yang hijau nan damai menemani hingga sampai di gerbang menuju kawah putih.

Sesampainya di lokasi, bau belerang terasa begitu menyengat, selain itu angin di puncak gunung Patuha tersebut juga begitu kencang. Namun segala hal itu tidak mengurangi keindahan kawah putih, benar-benar surga yang tercecer.



Tanpa babibu, jepret-jepret-jepret. kamera langsung memainkan perannya disini. tak terasa kami menikmati kawah putih sudah sekitar 3 jam.hehe.( padahal diperaturan maksimal 45 menit) karena ada kereta yang harus dikejar, maka kita putuskan untuk segera balik ke kota Bandung.

Setelah sempat membeli beberapa oleh-oleh( maaf ya yang tidak kebagian) dan mengunjungi wisata air panas dan kebun teh, kami naik angkot menuju Ciwidey.

sesampainya di Ciwidey, kami makan siang sekaligus sholat dhuzur dan ashar dan melanjutkan perjalanan ke terminal leuwi panjang. Mungkin sebuah pertanda untuk mencari oleh-oleh lagi, karena angkutan umum menuju Terminal Leuwi Panjang tidak kunjung kami temui, tapi walaupun banyak aneka oleh-oleh di sepanjang jalan yang kurang lebih 3 km itu, kami tidak membeli apapun.tipis.hehe. sesampainya di terminal kami langsung mendapati bus yang membawa kami ke Terminal Leuwi Panjang.

Jalan macet menjadi sebuah pertanda bus yang kami tumpangi sudah mulai mendekati Terminal Leuwi Panjang, benar. Terminal Leuwi Panjang sudah berada di depan mata.hehe. dari Terminal Leuwi Panjang kami berniat mencari oleh-oleh dulu, karena rencana itu kami kandaskan karena kami teringat ' Kartika Sari'. oleh karena itu, setelah kami bertanya ke Bapak-Bapak petugas, kami naik bus DAMRI menuju Stasiun Hall.

Bus DAMRI saat itu, dan mungkin setiap saat sangat penuh. overload. namanya angkuta kelas bawah, ya seperti ini. setelah cukup lama bus putar-putar kota Bandung, sampai juga kami di Stasiun Hall. Setelah mencari jadwal tiket kereta api, kami putuskan untuk menuju kartika sari dan den haag, saya teringat titipan klappertaart, sebuah kue yang dijual di den haag itu.

Berjalan kaki di Bandung tidak seperti berjalan kaki di Jogja, karena Bandung jauh lebih adem. tidak terasa kami sudah sampai kembali di Stasiun Hall. Di Stasiun Hall, kami menikmati es degan susu dan batagor. hehe. niekmat tenan. Beruntung kami lahap makannya, karena kami harus mengejar kereta ke Stasiun Padalarang untuk naik kereta Kahuripan yang akan membawa kami ke Solo.

Usai sudah edisi mbolang di Bandung kali ini, berharap ada kesempatan lagi untuk menikmati alam dan wisata di Bandung.

berikut rincian biaya yang harus saya keluarkan untuk mbolang di Kawah Putih, Ciwidey Bandung



Dari jalan soekarno Hatta- terminal leuwi Panjang: Rp 2.000,-
Terminal Leuwi Panjang- Terminal Ciwidey: Rp 7.000,-
Bermalam di Ciwidey: Rp20.000,-
Nasi Goreng: Rp 10.000,-
Nasi Kuning: Rp 5.000,-
Berangkat ke Kawah putih: Rp 8.000,-
Naik Ontang-Anting: Rp 104.000,- ( bertiga) tiket Rp 16.000,-
Ke Pemandian air panas: Rp 2.000,-
Tiket masuk pemandian air panas: Rp 12.000,-
Kembali ke Terminal Ciwidey: Rp 5.000,-
Kembali ke Terminal Leuwi Panjang: Rp 6.000,-
Damri ke Stasiun Hall: Rp 2.000,-
Klappertaart: Rp 48.000,-
Es degan susu: Rp 4.000,-
Batagor: Rp 5.000,-
KRD Ekonomi Bandung- Padalarang: Rp 2.500,-
Kahuripan Bandung-Solo: Rp 27.000,-

Total: Rp 216.500,-



we are bolangers...hehe...




Rabu, 26 Januari 2011

Pelajaran dari 'Kahuripan'




"tidak sedikit, orang yang memiliki hati suci seputih embun. kehilangan kesempatan untuk hidup layak menikmati dunia"

Entah kenapa, setiap saya memasuki sebuah kereta dengan predikat 'ekonomi' kata-kata ini selalu saja muncul di benak saya. Salah besar jika Anda mengira kalau kereta api ekonomi adalah kereta api untuk para ' buangan'. SALAH BESAR. Justru saya lebih sering menemui orang-orang yang patut saya acungi jempol di kereta ekonomi , daripada kereta api bisnis (prameks) maupun kereta api eksekutif.
Kesempatan kali ini, merupakan kedua kali saya naik kereta ekonomi. Yang pertama kalinya adalah ketika saya pulang dari bogor, bersama kakak tingkat saya yang sekaligus menjadikan saya konsultan cinta-nya.hehe.
Malam tadi, datang kesempatan kedua saya naik kereta ekonomi. kali ini, saya naik Kereta ekonomi kahuripan, Bandung-kediri. Saya naik dari stasiun padalarang Bandung, menuju stasiun tercinta, Purwosari.

Setidaknya ada 3 yang membuat saya terkagum.

Pertama, dengan seorang adik kecil yang saya temui di lorong kereta

Ketahuilah, kalau kursi kereta ekonomi tidak se-empuk kursi kereta bisnis atau eksekutif. maka setelah kurang lebih 3 jam hanya duduk di kursi, dengan alasan " wedi bokonge roto" saya jalan-jalan ke sambungan gerbong, mau menikmati pemandangan malam yang biasanya cukup cantik dengan hiasan lampu-lampu penduduk. tapi, ketika saya sudah berada di tempat yang tepat. Ada seorang bocah cilik, seorang anak perempuan yang juga sedang 'menikmati' sambungan kereta ekonomi dengan seorang ayahnya. Seperti orang sunda biasanya, unyu-unyu.hehe. dan saya perhatikan, tidak ada sedikit pun ekspresi dari adik perempuan tadi yang menggambarkan keinginan untuk mendapatkan lebih. maksud saya, mengutuk keadaan dimana dia harus berada di kereta ekonomi.

Disini saya belajar tentang ikhlas. Tentang keadaan untuk rela menerima apa adanya setelah dengan kita berusaha. Kita yang sudah di beri ini itu terkadang lupa, dan justru menuntut yang lain, yang lebih lebih dan lebih lagi sehingga lupa dengan apa yang sudah kita miliki. adik perempuan berkerudung merah muda tadi, setidaknya sudah memberikan kuliah praktek singkat tentang ikhlas. bukan hanya bualan belaka yang Beliau ajarkan, namun langsung praktek.

Kedua, dua orang asal gresik penunggu 12 a dan 12 b
Perkenalan singkat kami, di awali dari hobi yang sama. yakni ngopi.hehe. saya hitung-hitung, Beliau beli 3 kali. yang terakhir kali saya tumpahkan.hehe.
Sepanjang perjalanan, kami mempraktekan bahasa sunda bahasa madiun bahasa gresik dan lain-lain. Beliau sepertinya seorang pelancong yang jauh lebih profesional daripada saya dan satu teman saya asal jogja ini.hehe.

Beliau-Beliau mengajarkan kepada saya tentang kesederhanaan. Saya tau kalau mereka orang berpunya, tapi dengan mengedepankan rasa prihatin. mereka naik kereta ekonomi ini. Kami memiliki tujuan yang sama dalam menaiki kereta eonomi ini, yakni mengasah keprihatinan yang semakin terkikis.hehe


ketiga, Pedagang asongan keliling
Ini bukan kereta biasa, ini pasar sehari semalam. apa-apa ada. lengkap. mulai alat tulis, buku resep makanan, sampai alat pijat. komplit. semua terjangkau. dan yang membuat saya terkagum-kagum sama penjual asongan di kereta ini adalah totalitas mereka dalam berusaha. sedikit keisengan saya, saya menghitung waktu yang diperlukan oleh penjual nasi ayam dari bolak balik gerbong saya. setidaknya untuk bolak balik kereta dari gerbong 7 sampai gerbong 1 Beliau butuh menghabiskan 15 menit. dengan begitu, praktis selama perjalanan hampir 5 jam, Beliau putar puter sebanyak 20 kali,( panjang kereta ini sekitar 130 m) . menawarkan nasi hangat dan ayam goreng seharga 5000 Rupiah.
Disini, saya belajar tentang totalitas. tentang sebuah perjuangan yang tidak boleh setengah setengah. tentang perjuangan yang tanpa lelah...


- Beruntung malam itu saya tidak jadi memilih lodaya malam untuk menghantarkan saya pulang ke Solo. Di kereta ekonomi ini, saya banyak belajar dari orang-orang yang mungkin tidak pernah saya temui di kereta dengan ' predikat ' yang lebih tinggi-




Sabtu, 22 Januari 2011

Saya Pemimpi, bukan Pembual

lagi lagi tentang mimpi, hmmm...entah kenapa saya ini cenderung suka membagi mimpi saya kepada orang lain, sebenarnya malu juga kalau mimpi itu gag tercapai, tapi dengan membagi mimpi saya dengan orang lain, saya merasa memiliki kekuatan yang lebih untuk mewujudkan mimpi saya itu..bukan untuk diri saya sendiri, juga untuk mereka yang sudah turut ikut menyemangati, ya kalian itu.
Mungkin karena saking banyaknya mimpi yang saya ceritakan kepada Anda, Anda berpikiran saya adalah seorang pembual. mimpi ini itu, tapi hasil masih nol. Disini, saya benar-benar minta maaf, atas waktu yang terbuang karena mendengarkan mimpi-mimpi saya...atas waktu yang terbuang untuk menyemangati saya... Tapi yakinlah, saya pemimpi, bukan pembual...

Dan sebagai seorang pemimpi, saya tidak akan membiarkan mimpi saya hilang begitu saja, dimakan waktu. ada banyak sekali hal yang ingin saya raih dan itu semua harus berpacu dengan waktu.

Saya sebenarnya ingin berjanji a i u e o, tapi saya rasa itu percuma saja kalau saya belum benar benar menancapkan mimpi saya kedalam hati... Saya menjadi seorang pembual jika seperti itu...

berjuang..berjuang untuk meraih mimpi..
untuk Nusa Bangsa Agama dan Kamu =)




* Terima kasih Kalian selalu mengerti




Jumat, 21 Januari 2011

Episode pengejaran mimpi


'memang jatuh itu sakit, semua tau itu. tapi tidak memiliki mimpi itu, jauh lebih sakit. yakinlah'

Mungkin ketika Anda mulai merangkai mimpi Anda, menceritakan mimpi kepada teman atau mungkin kerabat...Anda akan sering mendengar kata-kata yang mungkin tidak Anda harapan. yang langsung saja menjatuhkan bahkan ketika Anda belum memulai langkah pertama setelah Anda menentukan mimpi Anda.

Bila memang hal seperti itu yang Anda terima, maka jangan berhenti dengan perkataan-perkataan itu. saya jadi teringat sebuah film kartun 3D, despicable me, tokoh utama yakni Gru yang sejak kecil ingin mendarat ke bulan dan justru dimaki-maki Ibu-nya..akhirnya ketika dewasa dia mampu mencuri bulan.
Hebat bukan??

jadikan segala apa yang mereka katakan tentang sulitnya mimpi Anda tercipta berubah menjadi motivasi tambahan anda untuk mengejar mimpi...



Bila sugesti tentang keterbatasan yang Anda miliki yang mulai merasuki alam pikiran Anda...enyahkanlah...jauhkanlah selama Anda mengejar mimpi... Keterbatasan Anda tidak memiliki fungsi linear terhadap kesuksesan Anda. Ini tinggal mau atau tidak mau untuk mewujudkan mimpi Anda. Saya jadi teringat oleh kisah pemuda desa asal Kediri yang pernah di angkat di acara talk show kick andy, yakni Prof. Dr. Khoirul Anwar. alumnus Teknik Elektro ITB tahun 2000 itu, yang lulus cumlaude itu mengejutkan dunia dengan penemuan sistem komunikasi 4G. Tahukah Anda, bahwa Bapak Ibu Beliau SD pun tidak tamat. hidup penuh keterbatasan, namun sekarang apa? dunia mengakui eksistensi Beliau. Bagaimana dengan Anda? keterbatasan apa yang mengekang Anda sehingga anda berhenti untuk bermimpi???



Memang jatuh itu sakit, semua tau itu, tapi tidak memiliki mimpi itu, jauh lebih sakit


Jumat, 14 Januari 2011

Ketika harga lombok mengalahkan harga gorengan




Jujur, walaupun mungkin judul yang penulis tulis buat sedikit bernada bercanda, tapi disini, penulis berusaha untuk memandang kritis tentang permasalahan ' naiknya harga lombok' hingga sampai-sampai masalah lombok masuk agenda pembahasan sidang menteri indonesia.

Akhir-akhir ini, mungkin sudah sekitar 3 minggu yang lalu harga lombok sangat fantastis. harganya mencapai Rp 100.000,00 hingga Rp 150.000,00 per Kg lombok merah. tidak hanya lombok merah, lombok hijau pun begitu, harga terlalu melambung tinggi hingga sulit untuk dibeli.

penulis pun ppernha mendengar, bahwa para pedagang sayur keliling menyikapi perubahan harga lombok yang fantastis ini dengan sedikit melakukan inovasi, yakni menjual lombok per biji, 1 bijinya dihargai RP 500,00... wah kalau begini terus, bisa jadi suatu ketika Anda membeli lombok dan mendapat bonus gorengan

banyak yang mengatakan, harga lombok ini disebabkan oleh ketidak aturan musim Indonesia akhir-akhir ini yang akhirnya membuat banyak lombok-lombok petani Indonesia busuk, karena terlalu banyak diguyur hujan dan mungkin juga terlalu banyak diserang hama tanaman.

tidak hanya itu, ' kong-kalikong' para tengkulak dan para 'penguasa' pasar tradisional disinyalir juga mempengaruhi harga lombok ini. mereka para tengkulak membeli lombok petani yang belum matang benar dengan harga yang rendah, menjual dengan harga tinggi dan harga yang sudah tinggi itu di tinggikan lagi oleh para 'penguasa' pasar induk.

ya..terus saja Mereka-Mereka berpendapat seperti ini, entah itu apa penyebab naiknya harga lombok, terus saja mereka berbicara..terus..tanpa tindak lanjut yang jelas..tanpa strategi untuk mengantisipasi masalah yang sama yang mungkin akan datang beberapa bulan lagi, beberapa waktu ke depan. terus saja mereka berbicara.. kita hanya ingin, rasa rindu kita terhadap rasa pedas tidak beralih menjadi sebuah kata-kata yang pedas.

jujur, dari kejadian naiknya harga lombok ini saya memiliki beberapa persepsi

pertama
Semakin jelas terlihat ketidakmampuan Pemerintah dalam mengontrol pasar yang ada di dalam Negerinya sendiri. masih saja tengkulak-tengkulak hidup damai dengan memeras petani Indonesia tanpa ada sebuah tindak lanjut Pemerintah yang jelas. sebenarnya sudah banyak fasilitas yang dimiliki oleh pemerintah untuk mengatasi hal seperti ini, seperti sebut saja KUD. tapi entah kenapa, masih saja tengkulak berkuasa, se-enaknya saja membeli 'ijon' se-enaknya saja berkuasa 'menyakiti' petani Indonesia.

kedua
Semakin nampak ketidak aturan alam, ' kemarahan' alam yang mulai tidak bersahabat dengan manusia. musim hujan yang tidak jelas. musim kemarau yang satu tahun penuh. tidak hanya di Indonesia, di luar negeri pun seperti ini, contoh musim salju yang terlalu dingin hingga banyak pertandingan liga Inggris dibatalkan. sebenarnya, kemarahan alam ini sudah diprediksi oleh manusia, oleh para intelektual intelektual. bahkan mereka memiliki sebutan akrab bagi 'kemarahan' alam ini. GLOBAL WARMING . Saya kira, saya tidak perlu menjelaskan apa itu global warming, dan apa sebabnya di post ini ( mungkin di postingan saya yang lain saja), di postingan ini, saya hanya mau membahas tentang sikap manusia yang mulai sadar kesalahan mereka( Tobat saya, jika mereka belum lagi sadar).

Saya mulai mengenal global warming sejak saya masih berlangganan majalah bobo. sudah sejak lama. dan selama rentang waktu yang begitu lama ini, saya lihat sama sekali tidak ada perubahan sikap manusia untuk mengantisipasi masalah ini. ( atau mungkin saya yang tidak tahu). mereka masih saja kejam merusak alam, masih saja kejam merusak masa depan mereka, masa depan anak cucu mereka.
dan jika tidak ada tindak lanjut yang jelas setelah berbagai kemarahan alam ini, kita tunggu saja. alam akan merespon seperti apa.

Ketiga
Sikap yang dimiliki oleh sebagian besar bangsa Indonesia, yang terlalu banyak mengeluh dan tidak memiliki inovasi buat mengatasi apa yang mereka keluhkan. hanya berharap ada seseorang lain, mungkin malaikat penolong yang akan datang dan mengatasi semua yang mereka keluhkan.

kalau harga cabe mahal, kenapa mereka tidak mencoba menanam cabe sendiri?? toh mudah dan tidak perlu lahan yang luas. hitung-hitung mendukung program penghijauan atau program lahan kosong. yah, mungkin memang sedikit meluangkan waktu...yah mengurangi sedikit porsi sinetron atau gosip di televisi, menurut saya sudah lebih dari cukup untuk memiliki kebun kecil sendiri di rumah.



sekian post dari saya. mungkin postingan yang sudah dinanti-nanti di bulan januari, hehe..
berharap, tidak akan terjadi hal yang saya tuliskan di judul postingan ini..

hehe...


ayo terus bergerak ke arah yang lebih baik kawan,, untuk Nusa, Bangsa dan Agama...