Senin, 29 November 2010

Mari Terbitkan Surga di Beranda Rumah Kita, Dinda

“Kurasakan air mata ini kembali menyuburkan bunga cinta di taman hati. Kupersembahkan indah mekarnya untukmu, dinda. Semerbaknya begitu harum, bukan?”

*****

>>Saat itu. . .

Aku sudah mengenalmu karena memang engkau adalah tetangga dekatku. Olehku, benar-benar tak terbayang bahwa engkau kan menjadi kekasih hatiku yang terajut oleh untaian tali pernikahan. Jujur terakui, wajahmu tak terlalu cantik. Namun begitu, sulit pula bagi lidahku untuk kututurkan bahwa engkau jelek rupa. Biasa saja. Bagimu, make-up tak begitu penting. Itu kuketahui karena engkau memang tak pernah memoleskannya di wajahmu.

>>Aku dan Keputusanku …

Engkau adalah wanita sederhana. Iya, wanita sederhana, pintar, tak banyak bicara. Engkaulah wanita yang bersahaja. Terlihat dewasa, pula. Kesederhanaan dan kesahajaan yang engkau peragakan lah yang justru terasa mengusik hati ini. Benar, tak bisa kupungkiri. Tak bisa kututupi. Akhirnya, nyaliku terpercik hebat lalu menghujankan sebuah keputusan. Kupilih engkau menjadi permaisuriku.

>>Sejenak Tentangmu …

Engkau, dinda, bukanlah keturunan orang berpangkat, juga bukan keturunan ningrat. Aku tak peduli. Raga yang terbalut kain-kain penutup aurat dan jiwa yang terpaut akhirat yang kuingini. Terlebihi terpolesi ilmu syar’i. Tekadku sudah bulat. Kupinang engkau dalam waktu dekat.

Engkau, dinda, saat itu baru lulus SMA. Tak kusangka kalau engkau menerima lamaranku dengan tangan terbuka. Bahkan untuk menerimaku, engkau pangkas keinginanmu mencicipi bangku kuliah. Semua gurumu begitu menyayangkan keputusanmu karena engkau termasuk siswa yang cerdas. Aku tak tahu, mengapa engkau memilihku menjadi pangeran yang akan menduduki singgasana hatimu, dinda. Sujud syukurku pada Allah ‘azzawajallah. Alhamdulillah.

>>Percikan Bahagia di Hari Pernikahan…

Dan hari itu pun kita menikah. Terbitlah kebahagiaan yang menyelimuti sanubari. Sempurnalah mekar indah pucuk asmara. Telah tiba saatnya biduk harus berlayar di samudera kehidupan. Terhempas sudah karang-karang penantian yang bertengger di taman hati.

Adakah jalinan yang indah selain jalinan dan untaian tali pernikahan?

Adakah letupan-letupan cinta yang lebih menenteramkan hati sepasang muda-mudi selain dalam ikatan ini?

Adakah hubungan yang lebih menabung kebaikan selain hubungan sah secara syar’i?

Bak sejuknya tanah gersang yang kembali subur setelah dentuman hujan, bak cerahnya dedaunan muda yang indah menghijau bersemi, bak syahdunya kicauan burung menyambut mentari di pagi nan cerah, begitulah pula datangnya kuncup bahagia di hati.

>>Aku Begitu Kagum. . .

Semua terasa mudah dan indah, dinda. Engkaupun merasakan hal yang sama, bukan? Saat itu, usiaku 25 tahun dan engkau baru 19 tahun. Memang masih terlalu muda untuk kalangan umum namun engkau berani mengambil keputusan itu. Engkau berani mengakhiri masa lajangmu di usia dini. Dan tahukah engkau, dinda, itu membuatku semakin kagum padamu.

Dinda tersayang.

Semenjak menikah hingga saat ini, kekagumanku padamu terpupuk subur. Kudapati engkau belum pernah mengeluh tentang keadaan yang kita alami bersama. Padahal engkau sendiri tahu bahwa penghasilanku tak seberapa, kadangkala tak seimbang antara pemasukan dan pengeluaran. Begitu sering kita harus mengikis beberapa keinginan karena kita tak sanggup menggapainya. Benar-benar tak pernah terlihat kristal bening menetes dari pelupuk matamu karena hal itu, dinda.

>>Tetesan Air Mata di Kasur Cinta ..

Masih teringatkah olehmu, dinda, saat pertama kali kita arungi bahtera ini di sebuah kontrakan mungil? Sama sekali kita tak punya apa-apa, bahkan alas tidur pun tak ada. Tetapi engkau benar-benar membuktikan kecerdikanmu, dinda.

Seonggok pakaian kita yang masih tersimpan dalam tas usang, kau keluarkan. Engkaupun melipatnya lalu engkau tumpuk dua hingga tiga helai. Engkau kemudian mengaturnya berjejeran. Di atas barisan baju itu, engkau bentangkan jilbab lebarmu. Jadilah kasur cinta ala istriku terkasih.

Sambil menyungging senyum manismu, engkau mempersilahkan aku mengempukkan diri di kasur cinta kita. Kutatap wajah ayumu, dinda. Kufokuskan mataku memandang hitam bola matamu sambil membalasmu dengan senyumku. Beberapa detik kemudian, kurasakan getaran hebat berkecamuk di hati. Dan, dan, dan berlinanglah air mata haruku. Aku cinta. Aku cinta. Aku mencintaimu, dinda.

>>Saatnya Engkau Melahirkan ..

Bersamamu, wahai permaisuri hatiku, tak terasa begitu cepat bergulirnya waktu. Dengan penuh kasih, selalu indah nan syahdu terlalui hari-hari, dinda. Kekurangan materi yang terkadang menghantui seakan-akan bukanlah beban manakala kita senantiasa menebalkan keikhlasan di hati. Denganmu, dinda, begitu banyak pelajaran yang kupetik.

Masih ingatkah ketika usia pernikahan kita beranjak setahun, saat tujuh bulan usia kehamilanmu, dinda? Aku begitu panik ketika engkau mengalami pendarahan. Tapi engkau begitu tenang tak gugup. Dari keningmu yang berkerut dan nafasmu yang tertahan, aku tahu engkau sedang menahan sakit yang luar biasa. Segera saja kubawa engkau ke bidan. Dari pemeriksaannya, itu adalah tanda-tanda bahwa engkau akan melahirkan.

Jam 12 malam, saat manusia tengah asyik terlelap, anak pertama kita lahir dengan prematur. Ah, betapa aku bahagia, dinda. Berulang kali, kukecup keningmu dengan kecupan sayang penuh mesra.

>>Segelas Air Putih..

Aku melihat wajahmu melemas. Engkau begitu lelah. Secara perlahan, kau bisiki aku dengan berkata:

“abii…, aku lapeer.”

Tersentak aku mendengarnya, dinda. Ya, seharian tadi engkau tak makan karena kesakitan sejak kemarin. Sore tadi aku hanya membeli sebungkus roti untukmu namun sudah kulahap habis karena tadi engkau tak nafsu makan. Kini tak ada roti atau jajanan lain. Mau beli, jam segini semua toko dan warung sudah tutup.

Alhamdulillah, ada segelas air putih yang dibawakan bidan. Kusuguhkan sendiri untukmu agar kemesraan kita tetap terjalin dan barangkali letihmu akan terkikis. Perlahan, engkau pun meneguknya, dinda. Tak ada tuntutan dan keluhan sedikit pun yang terlontar dari lisanmu. Engkau sungguh mengagumkan, dinda. Aku memuji Allah atas anugerah ini.

Kesahajaanmu benar-benar menggelombangkan air mataku. Melihat semburat bahagia terbit di wajahmu, kembali kurasakan tetesan bening bak kristal itu mengalir syahdu dari pelupuk mataku. Seiring menyusuri lembah hidungku, kurasakan air mata ini kembali menyuburkan bunga cinta di taman hati. Kupersembahkan indah mekarnya untukmu, dinda. Semerbaknya begitu harum, bukan?

Yah, bayi yang menjadi permata hati kita yan selamat dan nampak sehat telah membuatmu lupakan lapar dan dahaga.

>>Engkaulah Penyejuk Hati..

Tahun berganti dan engkau tak pernah berubah. Hampir sepuluh tahun kita bersama dalam bahtera yang penuh dengan kesederhanaan tetapi kita tak pernah lontarkan keluh. Engkau tak pernah tuntut dunia dariku, dinda. Tak pernah minta ini. Tak pernah minta itu. Beli pakaian saja mungkin tiga atau empat tahun sekali. Perhiasan? Tak pernah engkau mengenalnya. Bagimu, bisa memenuhi kebutuhan saja tanpa berhutang sudah lebih dari cukup.

Sungguh, dinda. Aku amat bahagia mengenalmu sosokmu. Aku memuji Allah atas anugerah ini. Engkaulah permata sekaligus belahan jiwa yang menyejukkan hati. Mata akan teduh memandangmu. Engkaulah sebenarnya perhiasan itu, dinda. Semoga engkau selalu tegar menemani hari-hariku hingga kita jelang negeri penuh cinta nan abadi di akhirat nanti.

***


sebuah repost

Selasa, 23 November 2010

Jangan Hanya Mimpi




Postingan ini hanya copas dengan beberapa tambahan oleh penulis


Setiap orang pasti mempunyai cita-cita dan Impian dalam hidupnya.. seperti : memiliki rumah dan mobil mewah, menjadi orang terkenal, mengunjungi tempat-tempat eksotik di seluruh dunia, menikmati pola hidup yang luar biasa, bebas waktu dan financial dan bisa melakukan apa saja yang ingin kita lakukan bersama keluarga dan orang-orang yang paling kita sayangi dalam hidup kita. Tetapi pertanyaannya : “Kenapa banyak dari kita tidak bisa merealisasikan Impian kita ?”

5 (lima) kebiasaan buruk yang membuat kita untuk sulit merealisasikan semua Impian kita.


Pertama : Selalu mengaitkan dengan masa lalu.
Disaat kita mempunyai sesuatu yang berarti untuk diwujudkan seringkali kita tidak bisa lepas dari bayangan masa lalu. Kita mengingat kondisi hidup yang susah, segala keterbatasan, semua kegagalan kita sebelumnya dan menemukan semua alasan kenapa kita tidak bisa berhasil, dst…

percayalah bahwa kegagalan itu adalah guru terbaik

Kedua : Kita mempunyai ketakutan dan kecemasan.
Sebelum melakukan sesuatu kita sering kali mempunyai ketakutan dan kecemasan yang berlebihan. Bagaimana kalo saya tidak berhasil ?, apa yang dikatakan orang tentang saya?, mereka akan menertawakan saya? Saya akan tambah frustasi jika saya sudah berusaha dan ternyata tidak mencapainya, dst…

rasa takut itu perlu untuk membuat kamu melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh

Ketiga : Membiarkan orang lain mengintimidasi kita.
Sering kali kita membiarkan orang lain mengintimidasi kita dengan kata-kata yang menurunkan semangat dan mengacaukan focus kita bahkan mencuri Impian kita. Anda tidak mungkin bisa berhasil, jangan bermimpi , lakukan yang biasa-biasa aja, terlalu besar dan sulit dicapai. Udah terima nasib saja, dst…

percayalah, bahwa yang mengetahui kapasitas kemampuan Anda adalah diri Anda sendiri. katakan pada mereka bahwa Anda memiliki apa yang mereka tidak punya


Keempat : Tidak bisa melalukan sampai Tuntas.
Ini yang paling sering terjadi dalam hidup kita. Memulainya dengan Antusias dan semangat yang mengebu-gebu, tetapi ketika menghadapi kendala cepat menyerah, tidak sanggup menderita dan tidak mau bayar harga sehingga melepaskannya begitu saja.

mulai sekarang, camkan dalam-dalam pada diri Anda untuk melakukan segala sesuatu dengan sempurna, walau anda tidak mungkin mencapai suatu kesempurnaan


Kelima : Kita mempunyai sifat malas.
Salah satu kebiasaan kita dan penyakit lama yaitu suka menunda-nunda pekerjaan dan rencana tindakan yang sudah ditetapkan. Menganggap masih ada banyak waktu untuk mengerjakannya sehingga sering kali tidak pernah memulai ataupun sudah terlambat ketika kita sadar.

waktu adalah pedang, dia akan melukai siapa saja yang tidak bisa memanfaatkannya dengan baik




5 (lima) kebiasaan baru yang bisa membantu kita untuk segera merealisasikan semua Impian kita.

Jika kita mau berhasil mewujudkan semua cita-cita dan Impian kita, kita harus segera menghancurkan lima penghalang mental (mental block) kita diatas dan mengantikannya dengan 5 kebiasaan baru yang akan menjadi titik tolak perubahan yang mendorong kita untuk segera merealisasikan Impian kita. Saat ini juga !

Pertama : Focus ke Masa Depan dan Impian Anda.

Pikirkan apa yang benar-benar Anda inginkan, susun rencana kerja , gali potensi dan kelebihan Anda, temukan strategi, cara dan segala kemungkinan untuk mewujudkannya

Kedua : Yakin dan Percaya 100% bahwa Anda bisa.

Keyakinan adalah modal utama untuk mendapatkan apapun yang Anda inginkan. Segala sesuatu yang tidak mungkin dalam hidup ini hanya seringkali belum pernah di coba.

Ketiga : Lakukan saja sesuai dengan keinginan Anda.

Ikuti kata hati Anda, tulikan telingga Anda dari orang-orang negatif dan pesimis disekeliling Anda. Ingat : A great pleasure in life is doing what other people say you can’t do it, so Just do It ! Buatlah record dan sejarah baru dalam hidup Anda.

Keempat : Selesaikan apa yang telah Anda mulai.

Berani bayar harga dan miliki mental Sang Juara. Ingat : The winner never quit, and quitter never win ! Jangan pernah memalingkan mata Anda sedetikpun dari garis finish.

Kelima : Mulailah sekarang, saat ini juga.

Lakukan segera apa yang Anda rencanakan, apa saja. Ingat : Action is Power !Sebenarnya orang sukses bukanlah orang yang hebat tetapi mereka adalah orang yang selalu take action dan memulai lebih awal sehingga seringkali satu langkah lebih maju dari kita.


semoga bermanfaat...

Kamis, 18 November 2010

Doa tulus dari hati yang terluka


ادْعُواْ رَبَّكُمْ تَضَرُّعاً وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: “Mohonlah (berdoalah) kamu kepada Tuhanmu dengan cara merendahkan diri dan cara halus, bahwasannya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas; dan janganlah kamu berbuat kebinasaan di bumi (masyarakat) setelah la baik; dan mohonlah (berdoalah) kamu kepada Allah dengan rasa takut dan loba (sangat mengharap); bahwasannya rahmat Allah itu sangat dekat kepada orang-orang, yang ihsan (Iman kepada Allah dan berbuat kebajikan).


Postingan kali ini, lagi-lagi di inspirasi oleh pengalaman penulis,

Kamis 18 November 2010, jogja

Belum lama, sejak terjadinya erupsi gunung Merapi yang begitu dahsyatnya, jogja menjadi salah satu tempat mengungsi. ada banyak tempat sebenarnya, salah satunya adalah di Pogung Rejo, tepatnya di SD Negeri Pogung Rejo . Tidak ada yang spesial dari posko pengungsian itu, tidak pernah terliput media, hanya posko pengungsian kecil, tidak lebih dari sekitar 200-an orang yang mengungsi di posko itu. kejadian yang menginspirasi penulis memang berasal dari salah satu pengungsi di tempat tersebut, namun tidak bertempat di posko itu, sekitar 200 meter dari posko tersebut, Masjid al ashri Pogung Rejo

17.45

sudah saatnya Sholat Maghrib di daerah Jogja. Pengen mencari sensasi, penulis menuju masjid yang letaknya tidak paling dekat dengan kost,aneh. hal ini berakibat penulis jadi telat sholat-nya, dan dapat tempat yang belakang sendiri.
setelah selesai sholat maghrib, penulis terkesima dengan seorang anak laki-laki, ya sekitar kelas 2 sd...
dengan begitu khusyuk-nya dia berdoa...
dengan begitu merdu-nya dia memohon kepada Rabb-nya...



anak kecil itu begitu khusyuk dalam doa-nya...
anak kecil itu mengulanginya lagi...
dan lagi...
memohon keselamatan,
memohon masa depan yang cerah,
ahhhh....
lantunan doa yang begitu lembut itu keluar dari anak kecil yang begitu mencintai Rabb-nya dan Orang Tua-nya...

hingga ketika anak kecil itu ditanya,
"darimana Dek?"
"dari pengungsian Mas"
"kesini bareng siapa?"
"sendiri Mas"

subhanallah...
dalam keadaan yang serba tidak menentu seperti ini,Merapi yang terus bergejolak...
anak kecil tadi memberi contoh langsung kepada penulis untuk bersandar kepada Nya...
Iya, hanya kepada Nya, Rabb semesta alam kita harus bersandar...

"doa tulus dari hati yang terluka, sungguh Dia memiliki obat untuk hati yang paling ampuh"

Sabtu, 13 November 2010

Bahasa Cinta




bahasa cinta bukan hanya i love you

justru terkadang, mereka tidak pernah mengharapkan kata-kata itu,

tidak mengharapkan kata ' I Love You'

tidak mengharapkan kata aku cinta kamu


dan ini menjadi point yang sulit, hanya mereka yang saling memahami bahasa cinta satu sama lain, yang akan bertahan di 'boundary condition' antara cinta dan benci...

'cinta dan benci itu batasnya tipis banget'


kau tau mengapa??


karena, jika kau salah mengartikan bahasa cinta yang diberikan...


itulah kau memulai untuk membencinya...


memang tidak ada kamus yang menjual bahasa cinta,

karena setiap orang mempunyai bahasa cinta yang berbeda,

ada orang yang mengatakan cinta lewat cacian karena suatu kesalahan,saya juga berpikir kenapa bukan nasehat? hehe..

ada orang yang mengatakan cinta lewat ' kerjasama bisnis'

ada yang mengatakan cinta lewat 'ngelike' status

ada yang mengatakan cinta lewat menjadikan 'RT'

banyak sekali...

bahkan ada yang mengatakan cinta lewat diam

ya diam..


salah satu bahasa yang paling aneh adalah bahasa cinta, karena diam adalah salah satu bahasa cinta...

diam kok jadi bahasa, aneh bukan???



'itulah cinta, kau tidak bisa mengatakan kau tidak mencintai seseorang karena kau pernah memukulnya dengan sapu,kau pernah dibiarkan jalan kaki sendiri atau banyak hal yang kau pikir tidak wajar melakukan hal itu dengan seseorang yang kau cintai...karena bisa jadi,itu bahasa cinta kalian'
bahkan, meninggalkanmu menunggu di rinai hujan, sendirian...

ahh...bisa jadi itu bahasa cintanya, yang belum kau mengerti...


tapi, ada suatu saat, dimana kau akan mengerti semua bahasa cinta-nya, begitupun dia dan saat itu, Dia mengerti bahasa cinta kalian...