Sabtu, 19 November 2011

First Day in Singapore

“jika seseorang datang dan berkata kepadamu bahwa jatuh dari impian yang tinggi itu menyakitkan, maka jawab saja, setidaknya saya pernah bermimpi..seetidaknya saya telah berusaha untuk mimpi-mimpi saya..jatuh dari sebuah impian yang besar sakit..sakit sekali..tapi hal itu jauh lebih indah..jauh lebih berarti daripada kamu tidak pernah bermimpi”



Indonesia-Singapura, Selasa 19 Juli 2011

Singkat cerita, malam itu, saya bersama 4 peserta lainnya dari Indonesia terbang ke negeri seberang itu, Singapura. alih-alih berharap bertemu dengan partisipan yang sama-sama UGM, atau yang sama-sama cupu seperti saya, justru partisipan yang terakhir datang sama aja dengan yang lainnya. He is an expert in International experiences.

Malam itu, kami terbang dengan salah satu armada penerbangan terbaik di Dunia, Singapore Airlines, yang katanya memiliki prosedur keamanan terbaik di dunia (terbukti nanti ketika kembali pulang ke Indonesia) dan juga pramugari-pramugara yang terkenal ramah. nah, untuk pramugari dan pramugara yang terkenal ramah ini, bisa langsung saya buktikan lewat percakapan saat ditawari makan di pesawat, sekedar memastikan apa yang saya makan adalah makanan yang halal atau tidak dan juga apakah saya bisa mendapatkan orange juice tambahan atau tidak :D. soup tuna dengan berbagai sayuran menjadi hidangan spesial yang langsung saja membuat saya percaya bahwa Singapore Airlines memang salah satu armada penerbangan terbaik di dunia :D

Penerbangan kurang lebih 1,5 jam tidak begitu terasa karena saya habiskan dengan mendengarkan berbagai cerita negeri luar dari temen sebelah saya, tentang bagaimana dinginnya salju di Jepang, tentang uniknya Bangsa-Bangsa Eropa dan juga tentang sepakbola negeri Brazil. Semua cerita-cerita itu, benar-benar membuat saya terpacu dan termotivasi untuk melihat dunia..untuk menjelajahi dunia ciptaan Allah Yang Maha Luar Biasa ini. kembali, sebuah impian besar untuk seseorang yang bukan siapa-siapa. Pengumuman tentang pesawat yang akan mendarat mulai terdengar, perubahan konversi waktu sudah mulai di tunjukkan, dan tak lama kemudian, Please Welcome to Changi Airport.one of the best airport in this world!!!(sebuah tempat yang sebelumnya pernah saya miliki di permainan monopoli, haha)

Belum keluar dari pesawat, saya sudah kembali mengembalikan profile HP saya, dan ..wah ada sinyal..lupa ama yang namanya roaming, saya langsung sms ortu, kakak saya, dan beberapa temen dekat saya..sms yang singkat, hanya bertuliskan Changi Airport ^^, namun berbiaya sangat mahal...-___-a...pulsa 30 ribu ane langsung habis untuk 4 atau 5 sms yang keluar -____-a...what the...

Derap langkah kaki yang keluar dari pesawat ini, mengantarkan saya ke sebuah tempat dengan pemandangan yang begitu luar biasa indahnya, kolam-kolam ikan koi yang jernih dikelilingi taman dengan bunga aneka warna, they said Pretty flowers blow for you and me, jejeran toko-toko souvenir yang sangat exclusive, berbagai toko coklat-parfume-baju dengan tata cahaya yang luar biasa indahnya, sebuah tempat yang tidak pernah saya bayangkan untuk bisa mengunjunginya, sebuah tempat yang luar biasa indahnya...Changi Airport...

Dari Changi Airport, kita bertolak ke Orchid Hotel dengan taxi yang sudah menunggu. Selama kurang lebih 30 menit menelusuri jalan negeri Singapura, ribuan perbedaan negeri mungil ini dengan negara super duper besar negara kita sudah terlihat..sebuah negara yang sangat bersih, negara kecil yang sangat tertata, sebuah negara kecil yang memiliki sistem transportasi yang begitu luar biasa. Salah satu pusat perhatian saya selama perjalanan adalah, Singapura Fly wheels yang sangat menarik..tidak tahu kenapa, saya selalu suka dengan bianglala.dan ini, adalah bianglala terindah yang pernaha saya lihat...

Sesampainya di Orchid hotel, sebuah hotel bintang 3 baru di Singapura, kita istirahat sejenak, lalu memulai mengeksplor negeri mungil ini. malam ini, kami berencana untuk lihat harry potter 7 part 2 di vivocity, salah satu mall paling besar di Singapura.

Perjalanan ke vivocity terasa luar biasa, kami beranjak kesana dengan MRT, sebuah transportasi umum yang begitu luar biasa. Jika Kamu ke Singapura, maka kamu wajib memiliki EZ-link, sebuah kartu, yang mirip dengan kartu atm, yang hanya dengannya kita bisa menaiki MRT. Sebuah kereta otomatis super cepat yang apabila terlambat lebih dari 5 menit akan bersedia mengganti semua ongkos taxi yang digunakan calon penumpangnya. Saya benar-benar wooow ketika naik MRT, tidak terpikirkan bagaimana betapa rapinya pembangunan negara ini, sebuah kereta bawah tanah yang tidak belak-belok menghindari pondasi bangunan-bangunan raksasa. Sebuah kereta bawah tanah yang terhubung di hampir semua mall dan tempat hiburan di singapura. Selama 20 tahun saya hidup, MRT adalah public transportation terbaik yang pernah saya gunakan. Berpikir..sebuah negara kecil ini, yang akan banjir ketika semua orang indonesia mengencinginya, saja bisa..kenapa negara kita tidak???

Malam itu, saya melihat begitu gemerlapnya kehidupan dunia yang fana ini. sebuah pembelajaran kecil, untuk kita yang ingin melihat negeri lain, hal pertama dan yang paling penting untuk dipersiapkan adalah menanamkan ideologi diri kita, sehingga tidak langsung mengambil berbagai budaya yang sangat berbeda dengan budaya kita...malam itu, pertama kalinya saya harus membayar tiket bioskop dengan dolar, walaupun sebenarnya dibayari hehe.

malam itu berakhir di kamar hotel, dengan sebuah renungan dan ketakutan..saya benar-benar takut bahwa ini semua hanyalah impian kosong saya, dimana saya akan terbangun dan kembali ke kehidupan nyata saya ketika saya tertidur. Semua ini, sesuatu yang benar-benar menjadi sebuah impian besar saya..semua ini..sesuatu yang dengan memiliki impian ini saya sering di tertawakan, arsyada, who know you???

tetapi, malam ini saya sadar. Segala doa, usaha dan kerja keras ini sudah menemukan jalannya. Ini semua bukan semata-mata hasil kerja keras saya. Ini semua bukan hanyalah sebuah keberuntungan saya. Ini semua adalah anugrah dari Alloh...Tuhan Yang Maha Mengabulkan impian hamba-Nya...

bermimpilah..maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu...

malam itu saya tertidur begitu pulas, membayangkan bagaimana hebatnya hari esok...memori-memori semua perjuangan yang kembali berputar untuk mencapai apa yang saya dapatkan hari ini...tidak tertahankan, air mata ini menetes. Saya bahagia. Saya sangat bahagia.

Kamis, 17 November 2011

Solar Energy-




Anda tentu pernah merasakan betapa panasnya aspal di jalan raya saat matahari bersinar terik dan di malam hari pun kita bisa merasakan hangatnya. Karena kemampuan aspal jalanan ini dalam menimpan panas maka peneliti dari Worcester Polytechnic Institute (WPI) menemukan cara untuk merubahnya menjadi sumber energi alternatif yang cukup murah.

Para peneliti mengembangkan kolektor matahari yang bisa merubah jalan aspal atau pun areal parkir menjadi sumber energi listrik atau pemanas air.

Pada saat simposium International Society for Asphalt Pavements di Zurich, Switzerland. Bao-Liang Chen, kandidat PhD di WPI mempresentasikan penelitian mereka. Penelitian tersebut tiak hanya meneliti bagaimana baiknya aspal sebagai kolektor surya tapi juga mendesain agar jalan dan areal parkir lebih baik dalam menyerap energi matahari.

"Aspal memiliki berbagai keuntungan sebagai kolektor surya" kata Mallick. Sebagai contohnya, permukaan aspal dapat terus membangkitkan energi walaupun matahari telah terbenam tidak sama dengan sell surya yang hanya mampu membangkitkan energi saat ada cahaya.

Mallick dan tim nya mempelajari potensi energi yang dibersumber dari aspal dengan pemodelan komputer lewat serangkaian pengujian. Penelitian dilakukan pada aspal (dibentuk seperti lembaran papan) yang dipasang termokopel untuk mengukur penetrasi panas, pipa tembaga yang digunakan untuk mengukur panas yang di transfer ke air yang mengalir.

Air panas yang di dapat dari sistem energi aspal ini dapat digunakan untuk pemanas gedung maupun di industri proses. Bisa juga digunakan untuk penghasil listrik dengan alat termoelektrik generator.

Di laboratorium, aspal ukuran kecil di sinari dengan lampu hologen sebagai pengganti matahari. sedangkan aspal ukuran besar di letakan diluar dan disinari oleh matahari secara langsung sesuai dengan kondisi lingkungan. Dalam penelitian menunjukan bahwa aspal menyerap energi dan temperatur tertinggi di dapat beberapa senti dibawah permukaan aspal tersebut. ini merupakan petunjuk dimana alat penukar panas ditempatkan untuk dapat menyerap energi secara maksimal.

Pengujian juga dilakukan pada berbagai komposisi aspal, mereka menemukan penambahan conductive aggregates seperti quartzite dapat meningkatkan penyerapan panas. Selain itu penggunaan cat khusus untuk mengurangi pemantulan panas.

Sumber: sciencedaily