Senin, 02 Desember 2013

ketika memang harus memilih

Besok ketika waktunya tiba, aku berharap aku bisa mengatakan ini dengan sepenuh hati, " Apa adanya dirimu, sudah melengkapi hidup ku "


Ada sebuah pertanyaan yang menurut saya tidak dapat dijawab secara instan, pertanyaan yang terlontar dari seorang teman perempuan, teman sejak saya masih SMP hingga sekarang.

" Kalau kamu gimana Syad, bagaimana kalau istri mu tidak dapat memberikan mu momongan, atau mungkin kamu yang tidak dapat memberinya keturunan?" 


jujur ya, jadi kepikiran bahkan sampai mau medical check up, takutnya jika memang ada sesuatu yang tidak beres. cukuplah aku saja yang menghadapinya, tidak perlu ada orang lain yang harus ikut merasakan cobaan dari-Nya. karena harus diakui, kehadiran anak dalam sebuah rumah tangga adalah sebuah hal yang sangat penting. 

Bukankah Nabi Ibrahim bahkan akhirnya poligami untuk mendapatkan seorang anak???

lalu, bagaimana kah jika memang istri mu kelak tidak dapat memberikan keturunan Syad?? tidak ada yang melanjutkan apa yang kamu mulai... sia-sia apa yang kamu cari selama ini, bukankah setiap kamu mendaki gunung dalam hati kau selalu berkata " besok aku akan cerita ke anak saya pendakian ini" . bukankah setiap kali kamu selesai dari suatu urusan, misal penelitian, ngerjain tugas akhir, atau kerja besok kamu akan mencari pengalaman untuk kau bagi dengan anak mu syad??
lalu bagaimana jika takdir menuliskan bahwa istri mu tidak akan dapat memberikan keturunan? apakah hilang semua apa yang telah kamu impikan?? apakah pertanyaan " Jodohkah kita" muncul ke permukaan?? 

berat memang jika harus membayangkan seperti itu. apalagi jika harus menjalaninya. 

jujur saya tidak bisa membayangkan betapa akan runtuh semangat ini, jujur. 

lalu bagaimana? apakah kamu akan mengejar kebahagiaan mu sendiri syad? atau tetap melangkah? bukankah masih ada banyak hal yang dapat dinikmati bersama??

untuk sejauh ini, saya masih yakin, bahwa masih banyak hal yang akan membuat aku dan kamu bahagia selain anak. iya, hadirnya momongan penting, tetapi tidak mutlak. 

sungguh aku berharap, suatu saat akan keluar dari hati " apa adanya kamu, sudah melengkapi hidup ku" 


______ -- ________


dan aku sangat berharap kelak suatu saat Ibu ku menjadi seorang nenek untuk anak-ku...

suatu saat anak ku bisa berada di puncak puncak gunung itu, di sudut-sudut Indonesia.. di tengah meriahnya eropa..

semua calon ayah akan berharap, anaknya lebih hebat darinya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar