Kali ini penulis mau berbagi pengalaman tentang salah satu hobi penulis, yakni jalan-jalan murah, atau sering disebut backpacking.
Pada kesempatan kali ini, penulis mengunjungi Kawah Putih yang terletak di dekat kota Bandung. Kenapa harus kawah putih?? nah..kebetulan waktu itu, Senin 24 Januari 2011, penulis sedang ada acara di kampus ITB, yakni silaturahmi dan sharing antar Keluarga Mahasiswa Teknik Kimia UGM sama HIMATEK ITB. Perjalanan ini hampir sempat batal karena, Ketua HIMATEK ITB yang kebetulan satu alumni SMA dengan penulis, bilang kalau jalan menuju kawah putih sempet longsor dan Beliau mengusulkan ke tempat lain ( Tangkuban Perahu) namun setelah berbagai pertimbangan, kawah putih tetap menjadi pilihan kami.
Bus yang kita tumpangi dari Jogja mulai mengantar kita jalan-jalan di kota Bandung yang terkenal sama fashion-nya itu.Setelah lewat Jalan Riau yang tidak menyisakan tempat parkir untuk bus, akhirnya bu menuju ke Jalan Soekarno Hatta yang kebetulan juga ada factory outlet dan tempat makannya.
BERUNTUNG. kenapa???
Karena, Jalan Soekarno Hatta berada di Bandung Selatan, dekat dengan tempat Kawah Putih berada. Karena sejak perjalanan ke Bandung, penulis yang juga sebagai pengusul ide jalan-jalan ini cukup bingung juga bagaimana cara untuk sampai ke terminal Leuwi Panjang, terminal yang ada di Bandung Selatan. Dan terminal ini berada di dekat Jalan Soekarno Hatta.
BERUNTUNG.
Setelah berpamitan dengan teman-teman dan juga kru bus, penulis dan 2 teman penulis, Halim asal Jogja dan Yudhi asal Riau, memulai perjalanan. Sempet ragu juga awal-awal perjalanan, karena memang belum tau sama sekali dengan kota ini, takut tersesat, takut terhimpit waktu karena teman saya sudah pesan tiket pesawat ke Riau, Rabu jam 9 pagi..bisa rugi 800 ribu.haha. tapi dengan modal nekat kami memulai perjalanan ini.
Dari tempat pemberhentian bus, rumah makan ampera, kami jalan dulu mencari atm mandiri. jarak yang katanya cuma 500 meter, ternyata sekitar 2 KM.haha. parah "___". Perjalanan di lanjutkan menuju terminal Leuwi Panjang dengan angkutan umum. Sekitar 20 menit kemudian, kami menginjakkan kaki di terminal Leuwi Panjang, Bandung.
" malu bertanya sesat di jalan"
Peribahasa itu yang menjadi modal penulis untuk bertanya dan terus bertanya bagaimana caranya sampai terminal Ciwidey (nama yang asing di telinga maupun mulut penulis) dan akhirnya, ketemu juga colt dengan trayek terminal Leuwi Panjang- Ciwidey.
Perjalanan di colt terasa sangat menyesakkan. Kenapa? saya hitung-hitung ada 15 orang penumpang dalam 1 colt ini. "__" . tapi, bagaimanapun juga, tidak lebih dari 45 menit berada di dalam colt, penulis sudah tertidur dengan nyenyaknya.hehe. Penulis mulai terbangun setelah hawa dingin mulai memasuki colt. brrrr. jalan berkelok-kelok, pemandangan yang hijau mulai menyapa dan bercengkrama hingga kami sampai di terminal Ciwidey.
Kami sampai di terminal Ciwidey tepat saat Masjid Besar Ciwidey mengumandangkan adzan sholat maghrib. tanpa babibu, kami langsung menuju Masjid itu untuk sholat maghrib. selepas sholat maghrib, kami mulai menyusun siasat apakah akan menginap di Masjid atau cari losmen yang cukup terjangkau. jawabannya datang setelah sholat isya'. kami hanya diperbolehkan untuk tidur di serambi masjid itu, sempat tidak enak juga sama Bapak Bapak-nya yang sudah repot-repot menyediakan tikar, karena takut malah masuk angin, kami akhirnya memutuskan untuk numpang tidur di rumah warga.
Malam di Ciwidey kami gunakan untuk jalan-jalan di alun-alun yang letaknya tidak jauh dari tempat kami menginap, lumayan juga salah satu teman penulis dapat shal coklat yang lumayan bagus. ( kalau penulis memang sengaja tidak membeli shal, bukan berarti penulis tidak kedinginan, tapi penulis menunggu seseorang memberi penulis shal.hehe). Setelah jalan-jalan yang tidak terlalu lama, malam itu kami makan nasi goreng special.hehe. dan menuju ke rumah warga tempat kami menginap untuk beristirahat.
Pagi di Ciwidey dingin, tapi tidak cukup dingin untuk memadamkan semagat kita untuk mengambil air wudhu sekaligus mandi dan bersiap memulai petualangan hari ini. setelah berpamitan sama yang punya rumah, kami menyempatkan diri sarapan bubur ayam dan nasi kuning dulu yang cukup istimewa dengan daging ayam dan telur ayam-nya. dan kembali melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum.
Selama di angkutan umum, kami mendapatkan sedikit tekanan dari bapak pengemudi, karena teman saya salah bertanya "___" dengan kemampuan ngeles, akhirnya dapat juga menolak tawaran bapak pengemudi yang menawarkan harga 200 ribu buat ongkos pp menuju kawah putih. muke gile. jujur di saku ane hanya ada uang 250 ribu. padahal perjalanan masih panjaaang. sesampainya di gerbang kawah putih, lagi-lagi teman saya salah bertanya "___"..kami yang sebenarnya sudah tahu berapa ongkos yang harus dibayar kena pukul.hiks. ='(. sempet mau marah sama bapak itu, tapi mau bijimane lagi, takut kalau malah merusak agenda liburan kali ini.
Sesampainya disana, setelah sempet foto-foto dan 'membuang bekal' kami naik menuju kawah putih dengan ' ontang-anting'. Karena kebetulan kawah putih masih sepi, jadi mau tidak mau harus carter ontang anting untuk bertiga.
Perjalanan menuju puncak gunung Patuha menyenangkan. belokan belokan tajam. pemandangan indah yang hijau nan damai menemani hingga sampai di gerbang menuju kawah putih.
Sesampainya di lokasi, bau belerang terasa begitu menyengat, selain itu angin di puncak gunung Patuha tersebut juga begitu kencang. Namun segala hal itu tidak mengurangi keindahan kawah putih, benar-benar surga yang tercecer.
Tanpa babibu, jepret-jepret-jepret. kamera langsung memainkan perannya disini. tak terasa kami menikmati kawah putih sudah sekitar 3 jam.hehe.( padahal diperaturan maksimal 45 menit) karena ada kereta yang harus dikejar, maka kita putuskan untuk segera balik ke kota Bandung.
Setelah sempat membeli beberapa oleh-oleh( maaf ya yang tidak kebagian) dan mengunjungi wisata air panas dan kebun teh, kami naik angkot menuju Ciwidey.
sesampainya di Ciwidey, kami makan siang sekaligus sholat dhuzur dan ashar dan melanjutkan perjalanan ke terminal leuwi panjang. Mungkin sebuah pertanda untuk mencari oleh-oleh lagi, karena angkutan umum menuju Terminal Leuwi Panjang tidak kunjung kami temui, tapi walaupun banyak aneka oleh-oleh di sepanjang jalan yang kurang lebih 3 km itu, kami tidak membeli apapun.tipis.hehe. sesampainya di terminal kami langsung mendapati bus yang membawa kami ke Terminal Leuwi Panjang.
Jalan macet menjadi sebuah pertanda bus yang kami tumpangi sudah mulai mendekati Terminal Leuwi Panjang, benar. Terminal Leuwi Panjang sudah berada di depan mata.hehe. dari Terminal Leuwi Panjang kami berniat mencari oleh-oleh dulu, karena rencana itu kami kandaskan karena kami teringat ' Kartika Sari'. oleh karena itu, setelah kami bertanya ke Bapak-Bapak petugas, kami naik bus DAMRI menuju Stasiun Hall.
Bus DAMRI saat itu, dan mungkin setiap saat sangat penuh. overload. namanya angkuta kelas bawah, ya seperti ini. setelah cukup lama bus putar-putar kota Bandung, sampai juga kami di Stasiun Hall. Setelah mencari jadwal tiket kereta api, kami putuskan untuk menuju kartika sari dan den haag, saya teringat titipan klappertaart, sebuah kue yang dijual di den haag itu.
Berjalan kaki di Bandung tidak seperti berjalan kaki di Jogja, karena Bandung jauh lebih adem. tidak terasa kami sudah sampai kembali di Stasiun Hall. Di Stasiun Hall, kami menikmati es degan susu dan batagor. hehe. niekmat tenan. Beruntung kami lahap makannya, karena kami harus mengejar kereta ke Stasiun Padalarang untuk naik kereta Kahuripan yang akan membawa kami ke Solo.
Usai sudah edisi mbolang di Bandung kali ini, berharap ada kesempatan lagi untuk menikmati alam dan wisata di Bandung.
berikut rincian biaya yang harus saya keluarkan untuk mbolang di Kawah Putih, Ciwidey Bandung
Dari jalan soekarno Hatta- terminal leuwi Panjang: Rp 2.000,-
Terminal Leuwi Panjang- Terminal Ciwidey: Rp 7.000,-
Bermalam di Ciwidey: Rp20.000,-
Nasi Goreng: Rp 10.000,-
Nasi Kuning: Rp 5.000,-
Berangkat ke Kawah putih: Rp 8.000,-
Naik Ontang-Anting: Rp 104.000,- ( bertiga) tiket Rp 16.000,-
Ke Pemandian air panas: Rp 2.000,-
Tiket masuk pemandian air panas: Rp 12.000,-
Kembali ke Terminal Ciwidey: Rp 5.000,-
Kembali ke Terminal Leuwi Panjang: Rp 6.000,-
Damri ke Stasiun Hall: Rp 2.000,-
Klappertaart: Rp 48.000,-
Es degan susu: Rp 4.000,-
Batagor: Rp 5.000,-
KRD Ekonomi Bandung- Padalarang: Rp 2.500,-
Kahuripan Bandung-Solo: Rp 27.000,-
Total: Rp 216.500,-
we are bolangers...hehe...