Kamu harus merantau untuk mengetahui siapa
yang benar benar merindukan mu dan siapa yang benar benar kamu rindukan.
Penggalan kata-kata di atas bukan murni
kalimat yang keluar dari saya, tapi saya kutip dari teman saya yang sudah lebih
dahulu harus merantau mencari pengalaman di tempat lain. Sederhana, namun
berarti.
Saat ini saya masuk ke tahap “mulai bekerja”.
Bagi seorang pria, tahap ini berarti dia sudah terlepas dari bantuan finansial
orang tua, tahapan yang bisa dikatakan sebagai tahap akhir proses pendewasaan
diri seorang pria. Bagi saya, tahap ini terlihat cukup berat pada awalnya, dan
saya membayangkan banyak hal di masa depan yang mungkin tidak akan seindah apa
yang saya nikmati sekarang. Jujur untuk saat ini Alhamdulillah keluarga saya
hidup mapan lahir dan batin. Rumah luas, mobil dua dan masih banyak lagi. Ada
sedikit ketakutan ketika mulai pada tahap bekerja. Saya takut apakah besok bisa
memberikan rumah yang nyaman untuk anak istri, mobil yang nyaman, makanan yang
enak dan lain-lain. Karena ya maklum yang saya dapatkan perbulan untuk saat ini
tidaklah banyak. (Namun saya akan selalu berusaha untuk mensyukurinya dengan
tetap berusaha bersedekah dan menabung.)
Galau dirundung hal-hal masa depan tadi, saya
berbagi dengan seorang teman dan dia mengatakan
“ kau tidak akan pernah tau bagaimana menakjubkannya kehidupan sebelum mengalaminya” sebuah potongan kalimat yang sekali lagi simpel namun menurut saya penuh arti. Kalimat sederhana itu lalu membuat saya teringat cerita-cerita kehidupan yang disampaikan orang disekeliling saya, khususnya orang tua.
“ kau tidak akan pernah tau bagaimana menakjubkannya kehidupan sebelum mengalaminya” sebuah potongan kalimat yang sekali lagi simpel namun menurut saya penuh arti. Kalimat sederhana itu lalu membuat saya teringat cerita-cerita kehidupan yang disampaikan orang disekeliling saya, khususnya orang tua.
Dahulu ketika mengawali rumah tangga, Bapak
kerja di Jakarta dan Bunda masih kuliah, dan saat itu Bapak sudah membiayai
kuliah Bunda. “ Ben 2 minggu pisan balik Le, jumat sore muleh numpak bus tekan
sabtu esuk. Minggu esuk balik jakarta meneh. Kangen “ sebuah proses kehidupan
yang bisa dibilang tidak mudah. Proses kehidupan yang berat dan benar benar
akan menjadikan manusia yang berhasil melewatinya akan anik level. Saat itu,
kalau bukan karena kerja keras dan keajaiban, menurut saya akan menjadi sebuah
omong kosong kehidupan saya dan keluarga seperti ini sekarang.
Tidak hanya itu, ada pula kisah sederhana dari
keluarga sederhana yang dulu sempat menjual handphone untuk dapat berkorban
hewan korban. Proses kehidupan yang tidak mudah, namun akhirnya terlewati pula
dan sekarang keluarga itu hidup berkecukupan.
Masih ada banyak kisah-kisah kehidupan kalau
kau mau berbagi secangkir kopi atau coklat hangat kepada ku.
Pada akhirnya saya percaya bahwa dengan
bekerja keras sekarang, masa depan insha Alloh akan menjadi cerah. Jangan
pernah mudah menyerah dan selalu meminta kepada Alloh Yang Maha Kaya. Jangan
pernah bergantung selain kepada-Nya karena hanya Dialah tempat bergantung yang
sebaik-baiknya.
Belum lama ini saya tambah khusyuk berdoa
untuk diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menjalani proses kehidupan.. dan
saya mulai merasakannya dengan hilangnya rasa cemas ketika memikirkan hal hal
seperti KPR.. Mobil baru, motor baru dll.. Pasrah bongkokan sama Alloh. Insha
Alloh diberikan yang terbaik. Dan sekali lagi, saya terus belajar menyakinkan
diri saya bahwa kebahagiaan tidaklah dapat dilihat dari ada tidaknya materi,
tetapi bahagia itu asalnya dari hati.
Bismillah. Semoga proses ini bisa terlewati
dengan baik. Proses mulai bekerja. Berbeda dengan masa masa kuliah, sekarang
harus lebih pintar dalam memanage keuangan, memanage hati dan lain-lain.
Namanya saja tambah dewasa, kalau sama saja ya berarti hanya menua.
Jumpa lagi dengan tulisan saya yang lain. Mari
berkarya J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar