Senin, 11 Agustus 2014

Kerjo Dab!

Kamu harus merantau untuk mengetahui siapa yang benar benar merindukan mu dan siapa yang benar benar kamu rindukan.

Penggalan kata-kata di atas bukan murni kalimat yang keluar dari saya, tapi saya kutip dari teman saya yang sudah lebih dahulu harus merantau mencari pengalaman di tempat lain. Sederhana, namun berarti.
Saat ini saya masuk ke tahap “mulai bekerja”. Bagi seorang pria, tahap ini berarti dia sudah terlepas dari bantuan finansial orang tua, tahapan yang bisa dikatakan sebagai tahap akhir proses pendewasaan diri seorang pria. Bagi saya, tahap ini terlihat cukup berat pada awalnya, dan saya membayangkan banyak hal di masa depan yang mungkin tidak akan seindah apa yang saya nikmati sekarang. Jujur untuk saat ini Alhamdulillah keluarga saya hidup mapan lahir dan batin. Rumah luas, mobil dua dan masih banyak lagi. Ada sedikit ketakutan ketika mulai pada tahap bekerja. Saya takut apakah besok bisa memberikan rumah yang nyaman untuk anak istri, mobil yang nyaman, makanan yang enak dan lain-lain. Karena ya maklum yang saya dapatkan perbulan untuk saat ini tidaklah banyak. (Namun saya akan selalu berusaha untuk mensyukurinya dengan tetap berusaha bersedekah dan menabung.)
Galau dirundung hal-hal masa depan tadi, saya berbagi dengan seorang teman dan dia mengatakan
“ kau tidak akan pernah tau bagaimana menakjubkannya kehidupan sebelum mengalaminya” sebuah potongan kalimat yang sekali lagi simpel namun menurut saya penuh arti. Kalimat sederhana itu lalu membuat saya teringat cerita-cerita kehidupan yang disampaikan orang disekeliling saya, khususnya orang tua.
Dahulu ketika mengawali rumah tangga, Bapak kerja di Jakarta dan Bunda masih kuliah, dan saat itu Bapak sudah membiayai kuliah Bunda. “ Ben 2 minggu pisan balik Le, jumat sore muleh numpak bus tekan sabtu esuk. Minggu esuk balik jakarta meneh. Kangen “ sebuah proses kehidupan yang bisa dibilang tidak mudah. Proses kehidupan yang berat dan benar benar akan menjadikan manusia yang berhasil melewatinya akan anik level. Saat itu, kalau bukan karena kerja keras dan keajaiban, menurut saya akan menjadi sebuah omong kosong kehidupan saya dan keluarga seperti ini sekarang.
Tidak hanya itu, ada pula kisah sederhana dari keluarga sederhana yang dulu sempat menjual handphone untuk dapat berkorban hewan korban. Proses kehidupan yang tidak mudah, namun akhirnya terlewati pula dan sekarang keluarga itu hidup berkecukupan.
Masih ada banyak kisah-kisah kehidupan kalau kau mau berbagi secangkir kopi atau coklat hangat kepada ku.
Pada akhirnya saya percaya bahwa dengan bekerja keras sekarang, masa depan insha Alloh akan menjadi cerah. Jangan pernah mudah menyerah dan selalu meminta kepada Alloh Yang Maha Kaya. Jangan pernah bergantung selain kepada-Nya karena hanya Dialah tempat bergantung yang sebaik-baiknya.
Belum lama ini saya tambah khusyuk berdoa untuk diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menjalani proses kehidupan.. dan saya mulai merasakannya dengan hilangnya rasa cemas ketika memikirkan hal hal seperti KPR.. Mobil baru, motor baru dll.. Pasrah bongkokan sama Alloh. Insha Alloh diberikan yang terbaik. Dan sekali lagi, saya terus belajar menyakinkan diri saya bahwa kebahagiaan tidaklah dapat dilihat dari ada tidaknya materi, tetapi bahagia itu asalnya dari hati.
Bismillah. Semoga proses ini bisa terlewati dengan baik. Proses mulai bekerja. Berbeda dengan masa masa kuliah, sekarang harus lebih pintar dalam memanage keuangan, memanage hati dan lain-lain. Namanya saja tambah dewasa, kalau sama saja ya berarti hanya menua.

Jumpa lagi dengan tulisan saya yang lain. Mari berkarya J



Tidak ada komentar:

Posting Komentar