Selasa, 20 Juli 2010

Gak takut lagi kena tilang^^


Takut????


Gak jaman lagi bro n sista....


ada tips dan trik yang bisa dipraktekkan dengan otodidak...


Walaupun surat gag lengkap, tenang aja....


Kalau sudah kepepet...


Pasti bisa kok...

hehe...




Monggo dipun waos kanthi sesami....




Saya anak jendral!

Trik ni merupakan trik yang paling umum. Saya anak jendral bisa juga di ganti dengan saya saudara Pak xxx dan disertai dengan penyelipan kartu nama pejabat kepolisian. Dalam menjalani trik ini, anda harus bisa memasang tampang sok yakin dan percaya diri, disertai dengan berbicara dengan suara lantang, agak sok, dan yang pasti penuh keyakinan.

Contoh Skenario:

Polisi: "Selamat pagi, ibu telah melanggar pasal sekian karena sekian-sekian"

Anda: "YA SUDAH! YA SUDAH! TILANG SAJA SAYA SEKARANG! AYO CEPAT! TILANG SAJA!"

Polisi: "HMMMM,maaf bu, memangnya ibu..siapa ya?"

Anda: "NGAPAIN TANYA-TANYA SIAPA AKU! KALAU KAU MAU TILANG, YA TILANGLAH SANA!"

Polisi: "Maaf bu, ibu kenal siapa?"

Anda: "MEMANGNYA KALAU AKU KENAL SIAPA-SIAPA KENAPA? HAH? MAU KAU TILANG LEBIH BESAR LAGI? HAH?"

Polisi: "Engga bu, lain kali hati-hati ya?"

Mengapa trik ini tidak pernah gagal? Sebenarnya trik ini merupakan teknik yang dalam ilmu psikologi disebut dengan
reverse psychology, dimana seseorang melakukan persuasi dalam mengarahkan lawan bicara dengan melakukan hal yang justru tidak diinginkan oleh lawan bicara. Menyuruh pak polisi untuk menilang dengan lantang akan memicu reaksi tersendiri dalam diri Pak Polisi, yaitu respon negatif saat menanggapi sebuah persuasi, sehingga bertindak justru kebalikan persuasi yang diberikan (melepaskan dan tidak menilang).

Teori psikologi ini berasal dari abad kuno Indonesia, dan dalam masyarakat dulu lebih dikenal dengan sebutan gertak sambal yang artinya sebenarnya kita hanya menggertak. Jadi seseorang sebenarnya tidak mempunyai kekuatan atau kekuasaan yang dia miliki tetapi dia hanya membual. Semakin yakin dan percaya tindakan anda, lawan bicara semakin ragu akan kemampuan nya sendiri dan tidak berani mengambil risiko untuk melawan kita.

Karena seringnya digunakan, diperlukan kehati-hatian dalam melaksanakan trik ini. JANGAN BERBOHONG adalah kunci sukses keberhasilan. Itu termasuk: jangan mengaku saudara jika bukan saudara dan jangan memberi nomor telpon yang tidak bisa dihubungi.
INGAT,kegagalan dan gerak-gerik kurang meyakinkan akan menimbulakn kecurigaan dan bisa berbuah tilang yang lebih berat!



Saya lagi banyak masalah, Pak!

HATI-HATI! TRIK INI MEMBUTUHKAN LATIHAN AKTING! Sebenarnya trik ini lebih cocok untuk orang yang mempunyai kemampuan berakting. Begitu diberhentikan polisi, anda sudah harus mulai penjiwaan. Segera telengkupkan tangan, basahi mata dengan air mata buaya supaya kelihatan habis menangis dan tarik ulur ingus untuk lebih meyakinkan lagi kalau anda menangis. Sepanjang interogasi, usahakan kontak mata sesedikit mungkin dengan Pak Polisi, gerakkan tangan menutup muka seperti sedang depresi akan lebih meyakinkan lagi.

Skenario

"Maaf bu, ibu melanggar pasal sekian karena sekian-sekian"

"Aduh, teserah deh, pak, bapak mau nilang saya apa gimana teserah deh,"

"Memangnya ibu kenapa?"

"Aduh, ga usah nanya-nanya deh Pak, saya lagi pusing banyak masalah nih!"

"Emang Masalah ibu apa?"

"Pokoknya saya lagi pusing banyak masalah! Makanya saya ga lihat tadi tuh lampu merah di depan soalnya pikiran saya kusut! Jadi teserah deh kalau bapak mau nilang saya?" Diucapkan dengan nada frustasi dan diakhiri dengan suara lirih dan nada gantung.

"Duh, ada yang bisa saya bantu kalau lagi ada masalah?"

"Ga bisa! Bapak ga bisa bantu saya!" terkesan mau nangis, "Ga ada yang bisa bantu SAAYAA!" menangis histeris.

"Ya uda lha kalau ibu lagi banyak masalah, lain kali hati-hati ya?"

Mengapa tak pernah gagal? Karena orang jahat selalu menang, dan ini adalah teknik yang sangat jahat. Trik ini memanfaatkan sisi baik dari seorang Polisi. Manusia pada dasarnya mempunyai hati nurani yang bisa merasa kasihan terhadap orang lain. Tidak ada manusia yang lahir tanpa empati akan kesusahan manusia lain walapun hanya setitik tetap saja ada rasa ibanya. Apalagi seorang Polisi yang diharapkan menjadi pamong masyarakat.

Taktik ini memang masih jarang digunakan karena membutuhkan penghayatan yang mendalam dan susah meyakinkan si polisi, salah-salah malah ditilang lebih berat. Ditambah juga orang-orang banyak yang berpikiran bahwa polisi pasti akan lebih memilih duit daripada rasa iba, apalagi polisi jaman sekarang. Sekali dipakai, tentunya para polisi akan selalu terkenang-kenang. Ibaratnya sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya. Bisa-bisa bagian skenario tadi dipotong menjadi:

"Ahhh!! Udah! Udah! Ga usah pura-pura! Kemarin uda ada yang pake tuh! Ibu-ibu!"


hahaha.....


Tambah denda neng....

BINGO!

UNO!!



Saya mahasiswa hukum, lho!


Walaupun anda bukanlah seorang mahasiswa hukum, Mungkin kedokteran, atau teknologi pangan, tidak perlu ragu-ragu dalam memakai trik ini hanya karena judulnya. Siapa saja bisa memakai trik ini bahkan yang bukan mahasiswa hukum benaran. Cukup kemampuan persuasi dan kegigihan mempertahankan kasus macamnya pengacara artis.

Skenario:

"Mbak melanggar pasal sekian karena sekian-sekian"

"Aduh, maaf, Pak, soalnya rambu-nya nggak kelihatan, ketutupan pohon tuu?lagian saya itu baru pertama kali lewat sini, jadi saya kurang paham sama jalanannya?"

"Ya tapi nggak bisa gitu dong, Mbak tetap melanggar dan harus ditilang"

"Wah, nggak bisa langsung ditilang gitu, pak! Kan saya sudah bilang tadi alasannya, rambunya tidak kelihatan karena ketutupan pohon, jadi sebenarnya kesalahan bukan di pihak saya. Saya ini mahasiswa hukum lho, pak! Masyarakat sadar hukum! Saya tahu benar pasal-pasal dan penerapannya, bahwa kalau pelanggaran karena rambu yang tidak jelas, tidak bisa dikenakan sanksi!"

"Memang aturannya seperti itu kok, melanggar ya kena sanksi!"

"Nahh, itu dia, apalagi saya tadi sudah minta maaf karena pertama kali lewat. Saya ini mahasiswa hukum, Pak, jadi saya tahu aturan persidangan. Saya jelas tidak bersalah karena saya tidak diinformasikan sebelumnya bahwa apa yang saya lakukan itu salah. Rambu tidak jelas. Saya pertama lewat. Siapa yang bisa memberi tahu saya?"

"Justru ini saya stop dan saya beritahu, Mbak melanggar!"

"Benar sekali, terimakasih, Pak, tugas seorang polisi memang untuk membimbing anggota masyarakatnya agar patuh peraturan. Karena itu sekarang saya jadi tahu disini ga boleh belok, dan lain kali tidak melanggar."

"Tapi yang ini tetap ditilang!"

"Wah, saya yakin bapakpun sebagai penegak hukum juga belajar hukum seperti saya di fakultas hukum. Pelanggaran kali ini tidak kena tilang, pak, tapi berikutnya jika saya melanggar lagi, saya harus ditilang. "

"Ya sudah ngomong sana di sidang tilang!"

"Sekali lagi pak, saya ini sudah hampir lulus dari fakultas hukum, berarti saya menguasai materi hukum! Coba bapak liat klo ga percaya, ini kartu mahasiswa saya, FAKULTAS HUKUM angkatan tahun ini lulus. Menurut yang saya pelajari, tidak semua pelanggaran harus masuk tahap persidangan, jika sudah diberikan alasan yang valid atas pelanggaran. Saya sudah memberikan alasan saya. Saya bahkan tidak menyalahkan aparat yang meletakkan rambu di tempat yang tidak terlihat."

"Ya sudah sana pergi!"

Mengapa tak pernah gagal? sekali lagi ada hubungan psikologi manusia dengan trik ini. Secara psikologi, orang tidak suka mendengar suara keras yang memekakan telinga terus menerus atau omlean repetan orang yang panjang lebar. Nah Polisi itukan juga manusia, yang pasti akan terganggu mendengar rentetan alibi tak henti oleh suara yang tak enak didengar. Dalam pikiran polisi, lebih bagus saya mencari mangsa yang lain daripada menghabiskan waktu dengan yang satu ini.





TAPI YANG PALING AMAN YA TETAP MEMBAWA SIM DAN STNK....


HEHEHE


8 komentar:

  1. satu lagi gan.
    jangan memberikan celah ke pada pol*si, jangan biarkan dia memojokkan kita karena kesalahan kita.

    trik yang udah pernah ane pake gan, moga bisa di share :

    pak polisi : maaf mas, bisa lihat surat2 Anda?

    ane : (dengan mantap mengeluarkan surat2) ini pak, ada apa ya?

    pak polisi : mari ikut saya sebentar.

    ane : mengikuti pak polisi, tapi jangan pasang muka takut, slow aja mamen.

    pak polisi : Anda telah melanggar rambu-rambu mas, mau ditilang atau saya bantu?

    ane : loh pak? rambu apa ya? saya ga tau ada rambu.

    pak polisi : rambu itu mas, Anda tahu kan itu rambu ga boleh belok sembarangan?

    ane : begitu ya pak? maaf, saya baru pertama ke daerah ini, dan saya belum mengenal daerah ini, jadi saya ga tau kalo ga boleh belok langsung, lagian ga ada tanda ga boleh belok langsung tu pak.

    pak polisi : tapi itu kan udah jelas mas.

    ane : jelas bagi yang sudah tahu kan pak? bagi yang belum dan baru pertama ke daerah ini, ya belum jelas namanya. Lagian tadi saya tanya ke polisi yang di sana dia nyuruh saya ngikutin jalur ini kok pak.
    (bagian ini yang harus ditekanin, bahwa kita mendapat instruksi dari polisi sebelumnya).

    pak polisi : ya tapi Anda tetep salah mas.

    ane : (dengan nada sedikit oktaf) kalo begitu, bapak bilang ke polisi yang di sebelah sana kalo beliau ngasih arah2nya salah, kalo ga salah beliau bernama *****
    (biasanya pol*si yang lebih rendah pangkatnya akan takut ketika disebut sebuah nama yang lebih senior dari dia)

    pak polisi : (mulai berpikir) yaa sudah mas, lain kali hati-hati. Memangnya mau kemana mas?

    ane : (udah mendapat angin segar, langsung bersikap santai) ke (sebut salah satu tempat yang agak jauhan), arahnya mana ya pak? Maklum saya baru pertama ke sini.

    nahh..itu trik ane ngadepin pak pol*si gan.
    pengalaman nyata itu.
    sok atuh kalo mau dicaoba.
    hehe..

    BalasHapus
  2. hehehe....

    tampangmu tampang preman ug kang...


    wkwkwkw

    BalasHapus
  3. wekeke . . . lha polisi precil og, scaba ngono, yo ga wedi aku.
    -duwe backing wong intel masalahe, tapi ning semarang-
    hehe..

    BalasHapus
  4. intel?
    indomie telur???

    wkwkwkwkw..

    BalasHapus
  5. aku mau bhar kena mukmen syad karo ira..30 rb melayang sudah..hiks.
    nganti meh ndredek aku mau..hehe.
    wedi tenan.
    >_<

    tapi pak polisine kaya pak satpam sing ng bni pascasarjana iku lho syad..wikiki

    BalasHapus
  6. ah...maneman tenan 30 ewu melayang...
    seandainya saja kakashi ada di samping mu...wkwkwkw

    sing podho apane???brengose??hhee

    BalasHapus
  7. tulisan anda membuat sayah sakit perut, rahang, dan tenggorokan malem2...
    T.T

    BalasHapus
  8. wahaa..saya sudah ill feel dengan polisi, sudah berulang kali pasang wajah melas klo ketemu pak polisi tapi tetap aja ga pernah bisa lolos, kantong saya selalu keluar :-'( ,, dasarnya diam nggak bisa ngeles.ada cara kah untuk ngeles dengan pak polisi dengan sifat yg diam dan halus?

    Ichal: wey pak, punya kenalan polisi intel di semarang?mbok saya dikenalkan, bilang sedulure, apa mbak e, apa adike gitu lah, sudah 4 x berurusan dgn polisi dlm 2 th

    BalasHapus