Rabu, 03 Agustus 2011

Kabar dari Negeri Seberang Part 2

.....-

Beberapa hari setelah paspor saya jadi, saya mulai bersiap untuk berangkat ke jakarta untuk transit ke rumah bulek saya yang ada di sana, tempat kakak saya numpang selama kuliah..

Saya berangkat senin malam via ka argolawu ( biaya ditanggung, jadi sekalian aja..haha) berangkat jam 8 malam dari stasiun balapan, dan tempat duduk samping saya kosong. Kesendirian saya terhenti ketika kereta sampai stasiun tugu yogyakarta, disini saya mulai ditemani "kakak" saya, seorang alumni teknik kimia ugm, (saya juga teknik kimia ugm) yang kini bekerja di haliburton, sebuah perusahaan minyak ternama. Selama perjalanan menuju stasiun jatinegara yang kurang lebih memakan waktu 8 jam itu, saya dapat beberapa wejangan tentang bagaimana kuliah di teknik kimia ugm yang memang terkenal suuuussssaaahhhh.

Kurang lebih pukul setengah 6 pagi, ketika surya belum benar-benar muncul..roda-roda kereta mulai memasuki teritorial stasiun jatinegara, Jakarta.

Terdengar "ciit..ciit..ciit" yang menunjukkan kerja rem hidrolik, cukup efektif untuk kereta indonesia. Kereta sudah sepenuhnya berhenti, setelah saling mengucap doa untuk kesuksesan bersama, saya pamit dengan alumni teknik kimia ugm tadi.

Stasiun Jatinegara, Jakarta.
Udara dingin kota jakarta menyapa, begitu saya melangkahkan kaki keluar stasiun yang sudah cukup tua itu. tulisan di handphone saya jelas.

" Syad, aku ra isoh metuk. koe numpak angkot wae menuju kampung melayu.terus ngojek nang tebet timur dalam 3b..ojek e sekitar 5 ewu"

tidak terlalu susah menemukan angkutan umum trayek kampung melayu. tidak lebih dari 5 menit saya menumpang kendaraan yang didominasi warna biru itu, warna rindu.

sesampainya di kampung melayu, puluhan kendaraan roda dua tersedia, tinggal pilih satu untuk menghantarkan sampai rumah bulek saya.


rumah bulek saya, tidak terlalu mewah untuk kelas rumah orang-orang elite jakarta dan juga tidak terlalu sederhana. berlantai 2, dengan taman di dalam rumah yang sepertinya sudah menjadi "kandang" sepeda. cocok sebagai tempat istirahat, melepas penat, makan dan tidur...

it's sleeping time!!!!

Saya baru sepenuhnya sadar sekitar pukul 10 pagi.hehe. mandi,makan dan siap-siap menuju bandara internasional Soekarno Hatta. setidaknya harus check in pukul 4 sore.

Jalanan di kota jakarta macet, seperti biasa, lengkap dengan ban mobil "mercedes e-class" nya bulek yang bocor lagi...hahaha. Oke, saya menuju terminal 2 bandara Soetta dengan bus damri.

tidak ada yang spesial dari perjalanan ini, hanya kepanikan kalau macet lagi. ketinggalan pesawat lagi. wah kacau...perjalanan selama kurang lebih 1 jam itu, benar-benar berusaha bertahan untuk tetap terjaga...takut kesalahan konyol mengagalkan segalanya...


Terminal 2, bandara Soekarno Hatta

Jujur urusan administrasi bandara saya tidak terlalu tau, jarang sekali naik pesawat dan kalau lagi naik pesawat selalu saja tidak peduli, apalagi ini penerbangan internasional (gaya) lebih ribet lagi.(padahal sejatinya tidak, ribet bagi yang tidak tahu seperti saya).

Tiba di tempat check in "Singapore Airlines", setelah di "palaki" 150 rb untuk airport tax, saatnya mengisi lembar imigrasi. dan ini benar-benar pengalaman saya yang memalukan. haha. jadi tidak perlu untuk diceritakan dan dianggap masalah dengan kantor imigrasi sudah selesai. haha



Di gate 2d, saya bertemu dengan 3 partisipan Indonesia lainnya, semuanya dari Universitas Indonesia. semuanya mantap-mantap. semuanya sudah sering keluar negeri. (saya cupu sendiri, ugm sendiri). beruntung, kakak saya yang ui juga cukup terkenal. 2 diantara 3 peserta ini teman kakak saya, teman debat inggris.

Sedikit berbincang basa-basi, dimana disini saya masih sangat kaku sekali (haha..selalu saja tidak bisa menjadi arsyada yang sebenarnya kalau sama orang baru kenal, jadi kenalannya pake nama fadli) disini saya hanya mengagumi cerita-cerita mereka tentang negeri luar...

tentang korea selatan,Jepang,China tempat "mangkal"-nya Mbak Riza
tentang jalan-jalan di Singapura, makanan Singapura tempat "main"-nya Mbak Prili ama Agung.

dan tentang pogung kidul, tentang burjo kuburan, tentang kopi joss tempat mainnya fadli yang hanya tersampaikan lewat hati..hahaha..

Paspor yang masih "suci" menjadi kebanggan saya disini.haha.

dan sepertinya masih ada 1 partisipan lagi yang entah dimana...

hey...siapa tau kenal dengan orang satu ini...

hey..mungkin dia teman lama...teman yang sama-sama dari desa..yang sama-sama masih pertama kali ke luar negeri...

teman SD? SMP ? SMA? kuliah? hey..

apa dia tak datang karena di UGM masih pada sibuk ngurusin remediasi ???

" Singapura selangkah lagi, ya selangkah lagi"

" Seperti apa ajaibnya Singapura?"

" NTU, NUS, seperti apa mereka???mengapa kita kalah jauuuhhh???"
" Nazarudin? bertemukah nanti dengan nazarudin disana???"



" Hey..ini bukan mimpi kan???"


"Wahai bangsa jin dan manusia, jika kalian bisa melintasi penjuru langit dan bumi maka tembuslah, niscaya kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan”


2 komentar:

  1. yap . . illa bi sulthon
    tidak akan mampu kecuali dengan kekuatan, ilmu.
    ^_^

    heyy . . kopi joss iku mantep ya.
    saya sebagai orang "jogja" (nek preinan thok) bangga dengan adanya kopi joss.
    mudeng kan pas awakdewe kae ning kopi joss trus enek turis sko Jepang yo ngopi joss?
    mereka boleh bangga dengan record perjalanan ke luar negerinya, tapi kita lebih bangga dengan kekayaan kita sendiri.

    kowe nek wiz ning Jerman mgko ga enek sing dodol kopi joss lho, nek arep gawe kopi joss dewe mgko malah dikiro wong stress.
    -,-

    BalasHapus
  2. haha..
    iyo, ngerti aku nek kui mantep. tulisan itu tadi cuma bercanda kok.hehe. mereka-pun tidak "bangga" biasa saja kok, akune wae sing melebih-lebihkan.hehe

    eh, tau yo aku gawe kopi joss dhewe...pas nang tawangmangu...haha

    BalasHapus