Awal-awal-nya sih sempat "malu" dan hampir tidak jadi..ya mungkin emang karena diri saya yang berpikiran negative, masak anak kuliah kerjaannya jual kue lebaran..anak ugm juga..kasian banget deh keliatannya..haha..( padahal sebelumnya sempat menolak beberapa tawaran proyek..haha songgongg)
Dan berawal dari iseng-iseng untuk mengisi liburan di bulan ramadhan ini..
eh, malah saya sekarang jadi "ketagihan" jualan kue..hahaha
Memang jiwa dagang saya sudah lama terbentuk sih...dari leluhur saya, sudah jualan batik di solo..dan saat usia saya tidak seberapa, saya sudah jualan macem-macem. mulai dari ikan hias, makanan kecil dll.hehe. sambil tpa disambi jualan. hohohoho (ngakunya)
Memang tujuan saya berjualan tidak mencari keuntungan yang tidak seberapa, tetapi ketika saya berjualan, saya bertemu dengan banyak orang-orang baru yang tentu saja selalu ingin berbagi pengalaman mereka (biasanya Ibu-Ibu) . mulai dari a sampai z. komplit.hahaha.
Mulai dari cerita betapa bahagianya mereka ketika sang buah hati pertama kali mengucap kata "mama". "wah, terasa benar dek bahagianya perjuangan saat hamil, menyusui, merawat dll"
salah satu poin penting yang menjadi pengalaman saya ketika berjualan kue yang masih beberapa hari ini adalah saya mengetahui betapa cinta dan sayangnya seorang Ibu kepada anak-anaknya. Betapa seorang Ibu, rela memperjuangkan mati-matian masa depan anaknya.. :mewek
dan saya mulai menanti cerita perjodohan.hahaha. siapa tahu, memang jodoh saya berasal dari Ibu-Ibu yang membeli roti ini.hahaha
Poin kedua yang saya peroleh adalah: betapa susahnya cari uang, tapi kalau emang mau berusaha dan mengambil resiko, mencari uang tidak begitu susah kok. Saya jadi suka tersenyum sendiri mengetahui perjuangan maaf orang-orang yang berpendidikan rendah berusaha mencari nafkah. mencari sesuap nasi. betapa susahnya mereka untuk terus berjuang mencari rejeki yang halal dan barokah yang sebenarnya jaauuhhh lebih rendah apabila dibandingkan dengan "rejeki" yang didapatkan lewat mengamen. Betapa memang telah ada Yang Maha Mengatur Rejeki. Yang mengetahui siapakah hamba-Nya yang layak untuk diuji dengan kekayaan dan mana hamba-Nya yang layak untuk diuji dengan kemiskinan.
Poin ketiga yang saya peroleh adalah hasil sebanding dengan usaha yang telah kita lakukan. terlihat sekali begitu berbeda hasil yang saya peroleh ketika saya hanya pasang foto dipage facebook saya dengan ketika saya turun langsung ke jalan. hehe. dari poin ketiga ini, saya janji kedepan saya akan berjuang untuk meraih mimpi-mimpi saya, yang jujur akan menjadi sangat susah jika saya hanya "setengah-setengah" dalam mengejarnya.
Poin ketiga yang saya peroleh adalah hasil sebanding dengan usaha yang telah kita lakukan. terlihat sekali begitu berbeda hasil yang saya peroleh ketika saya hanya pasang foto dipage facebook saya dengan ketika saya turun langsung ke jalan. hehe. dari poin ketiga ini, saya janji kedepan saya akan berjuang untuk meraih mimpi-mimpi saya, yang jujur akan menjadi sangat susah jika saya hanya "setengah-setengah" dalam mengejarnya.
Sebenarnya masih banyak sekali pengalaman-pengalaman yang benar-benar tidak bisa dinilai dengan uang^^
Jujur, ini semua menjadi salah satu pengalaman yang benar-benar unik dan berbeda yang pernah saya alami. dan ternyata menyenangkan juga ^^..
Happy selling ^^
hehe
hehe
Ayo kue-kue nya..dibeli..dijamin rasa mantap..harga bersahabat..halal dan thoyib ^^
*benar-benar ini menjadi bekal pengalaman yang sangat berharga untuk menjalin kerjasama dengan NUS ( National University of Singapore) semoga lekas terlaksana..amin^^
Aachen..atau dimana-pun besok mimpi saya akan berlabuh, pengalaman ini pasti berguna..InsyaAlloh^^
lohh?!
BalasHapusmemangnya salah ya kalau anak UGM "berjualan".
sombong sekali kalo begitu, jadi males sama anak UGM kalo mereka malu untuk bergelut di salah satu pintu rezeki yang paling banyak.
*kecewa*
justru, kita itu harus menjadi job maker bukan job seeker, itu yang selalu ditanamkan di universitas saya.
jadi ya tidak heran kalau sore-sore berkeliling di kampus saya, bukan ibu-ibu ataupun orang tua yang menjajakan makanan untuk berbuka puasa, tapi malah mahasiswa yang menawarkan sembari berkeliling kampus.
malu?
tidak, toh mereka malah senang.
kenapa harus malu kalau toh itu halal.
hehe.sebenarnya tadi sudah saya jawab panjang lebar.tapi goro2 inet e problem ra ke publish.hehe
BalasHapusora kok mas, kui yo gor pemikiran sesaat tok.
nek pengen ngerti ngopo pemikiran kui terlintas, ketemu wae luih enak =)